HARIANHALUAN.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB menaikkan status Gunung Semeru dari level III (siaga) ke level IV (awas).
Mengutip dari siaran pers yang dikeluarkan Kementerian ESDM melalui Badan Geologi, kenaikan status tersebut merupakan hasil analisis pemantau secara visual dan kegempaan bahwa terlihat adanya peningkatan aktivitas Gunung Semeru.
Pascagempa bumi di Cianjur, Jawa Barat kemarin, PVMBG juga melakukan analisis aktivitas Gunung Api Gede, Jawa Barat.
Baca Juga: Keluhkan Harga STB Mahal, Netizen: Hiburan Rakyat Hilang!
Mengutip dari laman resmi Kementerian ESDM, hasil pengamatan analisis, data visual maupun instrumental hingga 27 November 2022 pukul 12.00 WIB, aktivitas Gunung Api Gede, Jawa Barat masih tetap level I (normal).
PVMBG mengimbau masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak diperbolehkan turun dasar ke kawah dan tidak boleh mendekati kawah saat mendung maupun hujan.
PVMBG sendiri didirikan pada 16 September 1920. PVMBG dibuat setelah terjadinya letusan Gunung Kelud, Jawa Timur pada tahun 1919.
Dalam kurun waktu tahun 1920-1941, PVMBG membangun sejumlah penjagaan pos gunung api, yaitu Pos Gunung Krakatau di Pulau Panjang, Pos Gunung Tangkuban Perahu, Pos Gunung Papandayan, Pos Kawah Kamojang, Pos Gunung Merapi (Babadan, Krinjing, Plawangan, Ngepos), Pos Gunung Kelud, Pos Gunung Semeru serta Pos Kawah Ijen.
Artikel Terkait
Mendunia, Kisah Penghuni Gunung Kerinci Hingga Jalur Bukit Barisan di Sumatera, Disebut Bermukim dalam Tanah
Gunung Kerinci Erupsi Setinggi 700 Meter, Warga Masih Beraktivitas Normal
6 Mitos Tentang Gunung Kerinci yang Wajib Kamu Tahu
Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru, Pemprov Jawa Timur Beri Bantuan Psikososial
Pengungsi Gunung Semeru Alami Sembelit, Ternyata Ini Penyebabnya