HARIANHALUAN.COM - Peradilan militer yang kerap jadi salah satu sumbu perpanjangan konflik Papua mendapat perhatian serius, karena terkait dengan kinerja TNI.
Hasil putusan untuk kasus aniaya dan kekerasan yang menambah deretan konflik Papua menjadi diskusi dan penentu kinerja prajurit TNI ke depannya.
Mengikuti perkembangan upaya pemerintah untuk mengurai konflik Papua, proses pengambilan keputusan ini masuk agenda kinerja prajurit TNI.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Smartphone Gaming yang Murah Dibawah 2 Juta
Semua pihak tentu tidak berharap ada masalah yang bisa memperparah konflik Papua. Namun, keputusan tetap harus diambil saat kinerja prajurit TNI justru merusak citra tentara.
Bukan hanya itu, peradilan militer biasa menjadi jalan terakhir, terutama untuk kasus berat yang sudah mencederai kedamaian di lingkungan masyarakat dan teritori kerja prajurit TNI.
Untuk menyamakan persepsi, Koarmada III melaksanakan kegiatan Sosialisasi Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) dalam Operasi Militer Perang (OMP).
Baca Juga: Pengamat sebut Koalisi Berbasis Programatik Lebih Solid dibandingkan Berdasarkan Kandidasi
Sosialisasi ini dilaksanakan di Ruang Rapat Sops Mako Koarmada III, Katapop Kabupaten Sorong Papua Barat pada Rabu, 7 Desember 2022.
Artikel Terkait
Prewed Pakai Pakaian Adat Papua, Kaesang Erina Telak Disebut Lakukan Apropriasi Budaya
Prajurit TNI Bikin Fasilitas Olahraga untuk Rakyat Papua, OPM Auto Mingkem
Meningkatkan Kinerja Prajurit TNI dan Upaya Konflik Papua Selesai Damai dengan Olahraga Bersama Militer
Selain Urai Konflik Papua, TNI Ternyata Emban Tugas Mulia ke Generasi Bangsa
Digempur Senjata, Raja Aibon Pentolan Tengkorak Jamin Nyawa Panglima Kostrad di Papua