Bamsoet Beri Sinyal Pemilu 2024 Diundur, PKS Berang: Seharusnya Ketua MPR jadi Penjaga Konstitusi

HARIANHALUAN.COM - Para politisi mulai bersuara terkait pernyataan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet yang menyiratkan Pemilu 2024 ditunda karena berbagai alasan.

Bamsoet juga menilai bahwa saat ini pun tak relevan dengan situasi yang ada. Kemudian, hal semacam itu pun menjadi salah satu buah bibir di kalangan publik, khususnya para politisi.

Baca Juga: Wujudkan Pemilu Bersih, Bawaslu Agam Gelar Bimtek Pengelolaan Administrasi

Peryataan Bamsoet itu tentu memantik PKS juga sampai akhirnya M. Kholid, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera melayangkan kritikan terkait apa yang diucapkan oleh Ketua MPR RI itu.

Kholid juga menilai bahwa peryataan Bamsoet itu kurang bijak lalu di sisi lain MPR itu harus bisa menjadi suara nurani dan akal sehat bangsa sehingga Bamsoet pun tak membuka peluang untuk menunda Pemilu.

Baca Juga: Hadapi Pemilu 2024, MUI Lahirkan Rekomendasi dan Serukan Umat Islam Ikuti Perintah Allah SWT

"Saya kira pernyataan Bamsoet itu kurang bijaksana karena seharusnya Ketua MPR itu menjadi penjaga konstitusi," kata M. Kholid, Juru Bicara PKS dikutip Harianhaluan.com dari kanal YouTube Kompas.com pada Senin, 12 Desember 2022.

Sebelumnya, Bamsoet pun memberikan pernyataan bahwa Pemilu 2024 itu harus ditunda karena menurutnya ada potensi yang harus diwaspadai oleh negara; memanasnya suhu politik nasional.

Tak hanya itu saja, Bamsoet pun menyinggung masalah proses pemulihan negara akibat pandemi Covid-19 karena dirinya khawatir terhadap potensi ancaman negara di masa yang akan datang.

Namun, hal semacam itu pun memantik juga politikus Arief Pouyono, mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, mengatakan bahwa pernyataan Bamsoet itu asal saja karena tidak tahu makna sebuah demokrasi.

"Ya, kita akui bahwa Pak Jokowi kinerja yang baik dalam melewati masa-masa krisis, misalnya, Covid," kata Arief Pouyono dikutip Harianhaluan.com dari YouTube TvOneNews pada Senin, 12 Desember 2022.

Namun, Arief juga menekankan bahwa semua itu bukan hanya Jokowi saja! Akan tetapi, keberhasilan itu adalah kerja tim sehingga menghasilkan kinerja yang baik.

"Justru kalau Mas Bambang Soesatyo seperti ini! Ya, Mas Bambang ini harus belajar lagi tentang sebuah survei, survei adalah memoto keadaan hari ini, keadaan esok belum tentu sama dengan keadaan hari ini," ujar Arief.

Arief juga menyatakan bahwa hal seperti itu, justru saja Bamsoet ini melakukan demoralisasi terhadap Jokowi dalam artian bisa saja mengakibatkan pemikiran negatif kepada Jokowi dari masyarakat itu sendiri.(*)