Sumbu Pendek Popularitas Anies Baswedan, Rocky Gerung: Dijegal Jabatan Tiga Periode Jokowi

HARIANHALUAN.COM - Beberapa pejabat pemerintahan hingga pejabat legislatif terus menerus membangun opini terkait isu jabatan tiga periode Jokowi. Terbatu Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi sosok yang menggulirkan isu tersebut.

Menurut Bamsoet melalui narasi penundaan pilpres di tengah kondisi krisis global menjadi sangat ideal bagi Indonesia untuk menunda pesta demokrasi rakyat yang akan di gelar 2024. Namun dibali itu, banyak yang mengarahkan pernyataan Bamsoet untuk menguatkan isu jabatan tiga periode Jokowi.

Salah satu sosok akademisi dan filsuf Rocky Gerung turut angkat bicara terkait pernyataan Bamsoet yang menginginkan penundaan pemilu sebagai langkah untuk menjegal popularitas Anies Baswedan yang saat ini terus melakukan safari politik ke beberapa daerah.

Baca Juga: Muncul Lagi Isu Jokowi Tiga Periode, Awal Mula dan Rentetan Kronologisnya

Baca Juga: Kepala Desa akan Deklarasi Jokowi Tiga Periode, LaNyalla: Itu Melanggar Konstitusi

Baca Juga: Duh Perpanjangan Jabatan Presiden Jokowi Ramai Lagi, Rocky Gerung: Prabowo Kesel, Ibu Mega Nego Kecil Kecilan

"Langkah isu jabatan tiga periode Jokowi itu hanya akal-akalan saja untuk menjegal popularitas Anies Baswedan," jelasnya dikutip Harian Haluan dari channel Rocky Gerung Official Rabu (14/11/2022).

Bahanya lagi, Rocky mengungkap jika isu jabatan tiga periode Jokowi menjadi salah satu cara untuk memperpanjang akumulasi modal dengan target memperpanjang kekuasannya.

Isu ini pertama, pada November 2019. Saat itu pertama kali mencuatnya isu mengenai Jokowi tiga periode. Isu itu muncul disebabkan karena adanya wacana akan melakukan amandemen UUD 1945 mengenai GBHN dan masa jabatan presiden.

Namun isu mengenai mengenai penambahan masa jabatan tiga periode tersebut dinilai menampar mukanya sendiri, ucap Jokowi.

Baca Juga: Pamor Anies Baswedan Melejit, Rocky Gerung: Bukti Bahwa Parpol Krisis Kaderisasi

“Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga maknanya menurut saya, satu ingin menampar muka saya, yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka, yang ketiga ingin menjerumuskan,” kata Jokowi dikutip HarianHaluan.com dari okezone.com 2 Desember 2019.

Kedua, pada bulan Maret 2021. Isu mengenai perpanjangan masa jabatan presiden kembali muncul setelah setahun menjalani masa pandemi.

Baca Juga: Anies Baswedan ke Jayapura Disambut Riuh Ribuan Pendukungnya