Twitter Mendadak Blokir Akun Sejumlah Jurnalis AS, Ada Apa?

- Jumat, 16 Desember 2022 | 15:17 WIB



HARIANHALUAN.COM - Twitter mendadak blokir akun dari beberapa jurnalis di Amerika Serikat.

Pemblokiran atau juga penangguhan ini belum diketahui apa alasan dan penyebabnya, mereka yang kena hanya temukan munculnya notifikasi ‘akun ditangguhkan’ saat ingin mengakses Twitter.

Akun yang ditangguhkan ialah milik jurnalis dari New York Times, CNN, The Intercept, Voice of America dan Washington Post sejauh ini dan melibatkan belasan pengguna.

Meski tak ada alasan yang diberikan oleh Twitter, kesamaan dari masing-masing jurnalis yang terdampak ini ialah semuanya pernah mengkritik Elon Musk, baik soal keputusan manajemen maupun kebijakannya setelah akuisisi Twitter.

Tak lama setelah kabar penangguhan akun jurnalis tersebar, Elon Musk membuat cuitan berisikan kalau beberapa jurnalis perlu ada batasan dan tidak boleh melakukan doxxing.

Baca Juga: Twitter akan Tutup Buletin Revue Mulai Januari 2023

Doxxing merupakan aksi menyebarkan informasi pribadi seseorang ke internet tanpa izin dari yang bersangkutan. Aksi ini sangat dilarang oleh siapapun melihat konsekuensi yang dapat terjadi dengan informasi yang disebar.

“Mengkritik saya setiap hari boleh-boleh saja, tetapi jangan sampai menyebarkan lokasi real-time saya dan membahayakan keluarga saya,” tulis Elon Musk pada cuitannya.

Musk kemudian menuduh para jurnalis yang ia tangguhkan telah membagikan kordinat lokasi ia berada yang dimana melanggar aturan dari platform media sosial itu.

Pada Rabu, 14 Desember 2022, Musk mengatakan kalau ada ‘penguntit gila’ yang mengikuti mobil yang membawa salah satu anaknya. Dia menyalahkan pelacakan jetnya atas insiden tersebut.

Baca Juga: Elon Musk Akan Hapus 1,5 Miliar Akun di Twitter, Ini Sebabnya

Kebesokkan harinya, Twitter memblokir akun @ElonJet, akun yang melacak jet pribadi Musk secara langsung.

Charlie Stadtlander, juru bicara dari The New York Times jelaskan kalau penangguhan akun Twitter sejumlah jurnalis terkemuka sangatlah disayangkan dan perlu dipertanyakan.

Dia berharap Twitter ataupun Elon Musk dapat mengaktifkan kembali akun-akun para jurnalis tersebut dan memberikan penjelasan yang memuaskan kenapa dapat terjadi.

Halaman:

Editor: Hudori Ahmad

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X