Kasus Penculikan dan Pembunuhan Bocah di Makassar, Hingga Dijadikan Korban Penjualan Organ Tubuh

- Rabu, 11 Januari 2023 | 11:48 WIB
Kasus penculikan dan pembunuhan bocah di Makassar untuk dijadikan korban penjualan organ tubuh   (Suara Merdeka)
Kasus penculikan dan pembunuhan bocah di Makassar untuk dijadikan korban penjualan organ tubuh (Suara Merdeka)

 

HARIANHALUAN.COM - Bocah 11 tahun asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diduga korban penculikan ditemukan tewas. Bocah itu masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar bernama Dewa. Tinggal bersama orang tua di Jl Batua Raya 7, Kecamatan Panakkukang, Makassar.

Jasadnya ditemukan di kawasan Danau Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros pada Senin (1/9/2023). Jenazah ditemukan terbungkus kantong plastik, dengan kedua kaki terikat. Jenazah dibawa tim Biddokkes Dokpol Polda Sulsel ke RS Bhayangkara.

"Iye anak saya sudah ditemukan, tapi meninggal dunia mi kasihan,"kata ayah Dewa, Karmin (32) saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Selasa (10/1/2023) pagi

"(Mayat) masih di RS Bhayangkara, mau diautopsi. Saya sementara di Polrestabes (Makassar) ini bikin laporan," sambungnya.

Lebih lanjut Karmin menjelaskan, anak hilang itu dibawa oleh pria misterius di luar minimarket di Jl Batua Raya beberapa hari lalu. Dewa yang tidak pernah kembali membuat keluarga bingung. Hingga pihak keluarga akhirnya merilis informasi anak hilang dengan foto Dewa. Informasi tentang anak hilang, beserta rekaman video CCTV Dewa dijemput di sebuah minimarket oleh seorang pria dengan sepeda motor. Setelah itu, Polrestabes Makassar berhasil meringkus para pelaku penculikan dan pembunuhan MFS. Pelakunya adalah pelajar SMA asal kota Makassar, yakni AD (17 tahun) dan MF (14 tahun).

Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Tahu! Pemerintah Galakkan Antivirus Hepatitis B untuk Cegah Penularan ke Anak

Dalam pemeriksaan, pelaku menculik korban di luar minimarket di Jalan Batua Raya, Makassar. Korban diminta oleh pelaku untuk membantu membersihkan rumah dengan umpan Rp 50.000, dalam pemeriksaan juga terungkap motif pelaku mengaku menculik dan membunuh korban karena tergiur uang tersebut. Penjualan organ dan berencana menjual organ korban.

Plt Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Makassar, AKP Jufri Natsir, membeberkan kronologi tersangka remaja yang terlibat perdagangan organ tubuh manusia. Awalnya, penyerang membuka akun Facebook yang mengiklankan penjualan organ tubuh manusia. Dari situ, pelaku menjadi terobsesi untuk menemukan bagian tubuh manusia. Pada Minggu (1/8/2023) sekitar pukul 17.00 WITA, tersangka AD memulai aksinya hingga bertemu dengan korban.

Jalan Batua Raya AD menemui korban dan memanggil korban untuk meminta dibersihkan rumahnya dengan imbalan Rp. Setelah bertemu dengan pasangannya, pelaku DA kemudian membawa korban dan pasangannya ke sebuah rumah di kawasan Batua Raya Makassar. Jufri menjelaskan, dalang penculikan dan pembunuhan itu adalah seorang AD yang diketahui masih duduk di bangku kelas 12 SMA di Makassar. Sedangkan MF merupakan sekolah mitra SMA AD kelas 10.

"Motivasinya AD ini ingin cepat kaya, apabila menjual organ dibeli dengan uang dolar maka akan cepat kaya," kata Jufri.

Baca Juga: Syarat Daftar Panwaslu Kelurahan Desa, Tertarik? Siapkan Berkas Ini

Jufri menambahkan, setelah membunuh korban, penulis AD kemudian mengirimkan pesan ke akun Facebook yang memposting penjualan organ manusia. Pesan yang disampaikan adalah bahwa penyusup sudah memiliki organ tubuh yang ingin dijualnya. Setelah lebih dari satu jam menunggu, akun Facebook tidak menanggapi pesan penyerang. Penyerbu AD panik dan bersama rekannya MF membuang jenazah korban ke Saluran Cek Timur Waduk Nipa-Nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros pada Minggu (8/1/2023) malam. Setelah penelitian, penyerang bertindak secara sukarela dan bukan bagian dari jaringan yang menjual organ tubuh manusia. Penyerang aktif muncul setelah dia membuka akun penjualan organ di jejaring sosial dan membaca akunnya. Jika saya bisa melakukan ini, menurut pelaku bahwa bisa kaya.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan intensif, pelaku juga bingung dan tidak jelas. Yang melatarbelakangi pembunuhan ini karena terobsesi uang penjualan organ tubuh untuk cepat kaya," kata Jufri.

Halaman:

Editor: Heldi Satria

Sumber: Suara Merdeka

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BPKH Siap Bantu Konversi Bank Nagari ke Syariah

Jumat, 9 Juni 2023 | 18:39 WIB
X