HARIANHALUAN.COM – Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) gelontorkan sebanyak 100 ribu ton beras SPHP pada awal Januari 2023, langkah ini diambil agar gejolak kenaikan harga beras di pasaran bisa redam.
Perum BULOG berhati-hati dalam mengambil langkah ini dan memastikan fungsi stabilisasi harga pangan khususnya beras terus berjalan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal Operasi Pasar beras di seluruh wilayah Indonesia.
Kebijakan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton melalui Perum BULOG bertujuan menahan laju kenaikan harga beras karena harga beras saat ini sudah berada pada kisaran Rp12.000 untuk yang termurah, naik Rp2.000 jika dibandingkan dengan harga sebelumnya.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Multifungsi dengan Anggaran Fantastis Rp1,9 Triliun, Bisa Apa Saja Ya
“Harga beras milik Bulog emang agak miring dibanding merk lainnya, harganya Rp47.000 per 5 kilogram,“ ujar salah satu pedagang di Tradisional Peterongan Kota Semarang, dikutip dari Kompas.com.
Dengan adanya impor beras dan pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) terpenuhi, maka harga beras di pasaran dipastikan akan terkendali.
Kedatangan beras impor menjadikan stok cadangan beras pemerintah di BULOG kini menjadi 683 ribu ton. Tambahan beras impor semata-mata memperkuat cadangan beras nasional sampai datangnya musim panen raya pada Maret 2023.
“Jumlah ini cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan panen raya,” kata Budi Waseso.
Baca Juga: Kemnaker Tinjau TKP Bentrok Pekerja di PT GNI: Akan Ada Langkah Hukum Bila Perusahaan Terbukti Lalai
Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso menyampaikan bahwa semua sudah sesuai arahan Presiden pihaknya telah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran Bulog untuk memastikan operasi pasar (program SPHP) yang sudah berjalan lancar di tahun 2022 agar makin digencarkan lagi guna meredam gejolak harga di pasar.
Baca Juga: Resmi Jadi Kader Baru, Ridwan Kamil Langsung Diberi Posisi Waketum Golkar
Budi Wasesa mengaku bahwa stok beras di pasar saat ini masih terbatas lantaran belum memasuki musim panen raya. Perkara ini membuat harga beras masih mahal atau lebih tinggi dari harga normal.
“Kami mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena BULOG menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada kenaikan harga. Kondisi sekarang ini belum musim panen raya jadi ketersediaan barang di pasar tidak banyak sehingga ada sedikit kenaikan harga, itu sebabnya operasi pasar berlangsung intensif,” kata Budi Waseso di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023.
Artikel Terkait
Ingatkan Soal Tingginya Harga Beras, Arsjad: Bisa Jadi Ancaman Bagi Para Petani
Ketum KADIN Arsjad Rasjid: Tingginya Harga dan Maraknya Impor Beras Bisa Meluas ke Masalah Sosial
DPR : Aparat Hukum Harus Usut Mafia Pangan Dalam Kebijakan Impor Beras!
Harga Beras Terus Naik di Pasar Sentul Jogja, Jokowi Harap Pedagang Tunggu Sampai Bulan Februari