HARIANHALUAN.COM - Sejumlah Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) kembali menambah kekuatan udara TNI AL di bawah Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).
Alutsista tersebut di antaranya adalah satu unit helikopter latih Single Engine Bell-505, tiga unit pesawat latih Piper Archer, dan satu unit pesawat CN 235-220 MPA akan memperkokoh satuan yang dikenal sebagai Rajawali Laut. Alutsista tersebut punya spek gaharnya masing-masing yang akan dibahas lebih lanjut.
Saat acara serah terima dan pengukuhan pesawat udara serta helikopter latih milih TNI AL, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan bahwa penambahan Alutsista adalah sebuah kebutuhan mutlak dan bukanlah sebuah kemewahan.
Baca Juga: Kemenparekraf Tetapkan 3 Spot Geopark Sumbar Jadi Alternatif Wisata Andalan
“Bagi negara kepulauan besar seperti Indonesia, kekuatan armada laut yang tangguh bukanlah sebuah kemewahan, tetapi kebutuhan mutlak untuk menegakkan kedaulatan dan hukum di seluruh penjuru teritori dan yurisdiksi.” Demikian diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali saat acara serah terima dan pengukuhan pesawat udara serta helikopter latih milik TNI Angkatan Laut (TNI AL) di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, 19 Januari 2023.
Lebih lanjut menurut Kasal, Dalam menyelenggarakan operasi laut yang efektif, unsur udara memiliki peran yang sangat vital, yaitu sebagai kepanjangan mata dan tangan dari armada kapal perang.
Baca Juga: Bintangi Drama Adaptasi Webtoon, Suzy Banjir Pujian Tampilkan Visualisasi Sempurna Karakter Doona
Alutsista yang siap dioperasionalkan dan siap digelar sudah sesuai dengan kebutuhan operasi. Pemenuhan tersebut juga didukung dengan modernisasi sesuai perkembangan teknologi.
“Dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki berupa kemampuan dalam hal kecepatan dan manuver akan memberikan efek yang menguntungkan bagi pelaksanaan operasi,” kata Kasal.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali telah menempatkan pemenuhan kebutuhan Alutsista sebagai Program Prioritas dengan memfokuskan diri untuk mencapai kekuatan yang siap dioperasionalkan dalam bentuk kesiagaan dan kesiapan yang tinggi.
Baca Juga: BPIH 2023 Naik, Kemenag Usulkan Biaya Haji jadi Rp69 Juta
Termasuk di dalamnya kekuatan udara sebagai imbas dari semakin kompleks dan bervariasinya bentuk-bentuk kerawanan yang dapat mengancam kedaulatan negara yang merupakan dampak dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat.
Disisi lain, membangun kemampuan tempur TNI AL yang tangguh bukanlah perkara mudah karena juga diperlukan pengawak yang militan dan profesional.
Pembangunan alutsista dan Sumber Daya Manusia (SDM) senantiasa berjalan beriringan, oleh karena itu diperlukan integrasi antar keduanya.
Artikel Terkait
Panglima TNI Segera Diganti Kini Jatahnya Matra TNI AL, Pengamat: Tradisi Rotasi Wujud Hikmat Kebijaksanaan
Jika Laksamana Yudo jadi Panglima TNI Gantikan Jenderal Andika, Rekor Pertama TNI AL di Rezim Jokowi
Perjalanan Karir Yudo Margono dan Sejarah yang Tercipta di Tubuh Matra TNI AL
Lakukan Aksi Heroik Bak di Film Hollywood, TNI AL Lanal Lhokseumawe Berhasil Amankan 43 Paket Sabu
Intip Kemeriahan Tradisi TNI AL Sambut Kasal Baru, Panglima TNI Tinggalkan Pesan Menyentuh
Diduga Gegara Petasan, Komplek TNI AL Kebakaran