Al-Qur'an Dibakar Politisi Anti-Imigran, Ini Provokasi Islamofobia yang Mengerikan!

HARIANHALUAN.COM - Seorang politisi anti-imigran Swedia membakar salinan Alquran saat menggelar aksi unjuk ras di Stockholm, Swedia, Sabtu, 21 Januari 2023.

Pembakaran salinan Alquran itu dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark garis keras.

Aksi ini merupakan protes terhadap Turki dan tolak Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca Juga: Suster André, Biarawati Katolik yang Menjadi Orang Tertua di Dunia, Meninggal di Usia 118 Tahun

Baca Juga: Viral Video Disawer saat Mengaji Alquran, Begini Klarifikasi Ustazah Nadia

Mengutip Reuters, Senin, 23 Januari 2023, Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk keras aksi keji dan anti-Islam yang dilakukan para demonstran.

"Kami mengutuk sekeras mungkin serangan keji terhadap Kitab Suci kami, mengizinkan tindakan anti-Islam ini, yang menargetkan umat Islam dan menghina nilai-nilai suci kami, dengan kedok kebebasan berekspresi yang sepenuhnya tak bisa diterima," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Aksi pembakaran salinan Alquran ini juga mendapat kecaman dari beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait.

Baca Juga: BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Masih Mengintai Wilayah Indonesia

Baca Juga: Kolonel Deddy Corbuzier Semprot KPI soal Fajar Sadboy: Kok Masih Muncul

"Arab Saudi menyerukan untuk menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan hidup berdampingan, serta menolak kebencian dan ekstremisme," kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan.

Provokasi Islamofobia yang Mengerikan

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billström menyebut pembakaran Alquran sebagai tindakan yang mengerikan.

Menurutnya, meskipun Swedia memberi ruang kebebasan berekspresi tetapi berarti tindakan yang mencoreng nilai-nilai toleransi dapat dibiarkan.