Kemlu RI Sebut Aksi Pembakaran Kitab Suci Alquran Melukai dan Menodai Toleransi Umat Beragama

- Senin, 23 Januari 2023 | 14:28 WIB
Aksi Rasmus Paludan bakar Alquran.
Aksi Rasmus Paludan bakar Alquran.

HARIANHALUAN.COM – Sebelumnya terjadi aksi pembakaran Alquran di Stockholm, Swedia, pada Sabtu, 21 Januari 2023. Aksi ini kemudian memicu banyak reaksi dan kecaman dari berbagai pihak termasuk Indonesia.

Indonesia yang dikenal sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia tentu tidak tinggal diam dan langsung bereaksi dan mengutuk keras aksi yang dilakukan oleh Rasmus Paludan.

Sikap protes ini juga disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), yang disampaikan melalui media sosial Twitter pada Minggu, 22 Januari 2023 dan sebut aksi pembakaran Alquran ini melukai dan menodai toleransi umat beragama.

Baca Juga: Resmi Meluncur Samsung Galaxy A14 5G, HP Spek Sangar Harga Dijamin Anti Gahar

Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia, di Stockholm pada Sabtu, 21 Januari 2023,” tulis akun Twitter resminya @Kemlu_RI pada Minggu 22 Januari 2023 pukul 12:48 WIB.

Kemlu RI dalam unggahan Twitter resminya kemudian menyebut bahwa aksi pembakaran tersebut adalah bentuk penistaan kitab suci dalam perihal ini adalah kitab suci dari Agama Islam.

“Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama,” tulis Kemlu RI dalam pernyataannya.

Bagaimana pun juga, Indonesia sepakat bahwa kebebasan dalam berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab agar tidak melukai dan menodai toleransi dari pihak-pihak lain.

Baca Juga: Akademisi UIN Jakarta Nilai Usulan Kenaikan Bipih Rasional Sebagai Upaya Terhindar dari Skema Ponzi

“Kebebasan ekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab,” tutup @Kemlu_RI dalam tweet terakhirnya.

Rasmus Paludan adalah pemimpin partai sayap kanan Denmark, Stram Kurs, yang memiliki kewarganegaraan Denmark dan Swedia. Paludan, juga seorang politisi anti-imigran.

Aksi pembakaran Alquran ini mendapat pengamanan ketat polisi dan diikuti ratusan lainnya, termasuk massa wartawan.

Lebih mengejutkannya lagi, aksi pembakaran Alquran ini ternyata bukanlah aksi yang pertama kali terjadi di Swedia.

Rasmus Paludan sendiri telah berulangkali terlibat dalam aksi pembakaran Alquran. Dia bahkan terlibat dalam pembakaran Alquran tahun lalu yang memicu kerusuhan selama berhari-hari di Norrköping, yang menyebabkan sejumlah korban terluka.

Halaman:

Editor: Jefli Bridge

Sumber: harianhaluan.com, Twitter @Kemlu_RI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X