Wadidaw! Ini Toh Pendidikan Terakhir Rasmus Paludan, Politisi yang Sering Bakar Al Quran

HARIANHALUAN.COM – Aksi pembakaran kitab suci Al Quran terjadi lagi dan dilakukan oleh sosok yang sama, yaitu Rasmus Paludan.

Sebagai informasi, Rasmus Paludan adalah seorang politisi anti-Islam yang tergabung dalam partai garis keras sayap kanan di Denmark, Stram Kurs.

Pria tersebut lagi-lagi melakukan aksi bakar Al Quran, kali ini di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia.

Tentunya aksi Rasmus mengundang kecaman dari berbagai pihak khususnya dari kaum muslim di seluruh dunia.

Baca Juga: 8 Camilan Khas Sumbar yang Terbuat dari Singkong, Cocok sebagai Teman saat Nyantai

Lantas siapa sebenarnya Rasmus Paludan ini? Mengapa dirinya begitu membenci Islam? Simak ulasannya berikut ini.

Profil Rasmus Paludan

Rasmus Paludan adalah seorang politisi Denmark yang terpilih sebagai pemimpin Stram Kurs, sebuah partai sayap kanan di Denmark yang dikenal anti-Islam.

Dia mendapatkan kewarnegaraan Swedia pada Oktober 2020 karena sang ayah yang berwarganegara dari negara tersebut.

Baca Juga: Biaya Haji Naik, Tidak Adil Bagi Calon Jamaah Haji 2023

Sebelum berperan sebagai politisi, Rasmus Paludan tadinya adalah pengacara, dan juga dosen di salah satu universitas di Swedia. Dia memiliki gelar sarjana hukum dari Universitas Copenhagen.

Rasmus Paludan  dikenal sangat membenci dan bahkan memusuhi Islam. Dia sempat meminta semua muslim dideportasi dari Denmark.

Rasmus tercatat telah melakukan aksi bakar Al Quran sebanyak 4 kali sejauh ini. Yang pertama terjadi pada tahun 2019, lalu disusul pada tahun 2020,2022 dan yang terbaru pada awal tahun 2023 ini.

Pada tahun 2019, pria tersebut membakar Al Quran yang dikemas dengan daging babi. Aksi ini sempat membuatnya diblokir di Facebook selama satu bulan.