HARIANHALUAN.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam aksi protes yang dilakukan Politisi Swedia, Rasmus Paludan dengan membakar Al-Quran di depan Kedutaan Turki, Stockholm.
Alasan mendasar aksi itu dilakukan karena penolakan Turki atas permintaan Swedia bergabung dengan NATO (North Atlantic Treaty Organization).
Namun setelah protes tersebut malah membuat Erdogan memperingatkan Swedia agar tidak mengharapkan dukungannya untuk bergabung dengan NATO
Dilansir dari Aljazeera oleh Harianhaluan.com, Presiden Turki mengatakan Swedia seharusnya tidak mengharapkan dukungan Ankara dalam upayanya untuk bergabung dengan aliansi militer.
“Mereka yang mengizinkan penistaan agama seperti itu di depan kedutaan kami (di Stockholm) tidak dapat lagi mengharapkan dukungan kami untuk keanggotaan NATO mereka,” kata Erdogan.
Ini merupakan tanggapan resmi pertamanya atas tindakan politisi sayap kanan tersebut yang disetujui oleh polisi Swedia. Diketahui negara Turki dan Hungaria adalah satu-satunya anggota NATO yang tidak meratifikasi keputusan bersejarah negara-negara tetangga.
Hal ini dilakukan untuk mematahkan tradisi non-blok militer mereka dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina. Erdogan menyebut pembakaran Alquran tersebut merupakan serangan terhadap 85 juta warga Turki.
“Jika Swedia tidak menghormati keyakinan agama Republik Turkiye atau Muslim, Anda tidak akan menerima dukungan apa pun untuk (keanggotaan) NATO dari kami,” tegasnya. ,
Swedia menanggapi pernyataan Erdogan dengan bijaksana. “Saya tidak bisa mengomentari pernyataan malam ini. Pertama, saya ingin memahami dengan tepat apa yang dikatakan,” kata Menteri Luar Negeri Tobias Billstrom kepada Kantor Berita TT Swedia dilansir Aljazeera.
Baca Juga: Timnas Indonesia Disindir Jose Mourinho, Ternyata Penyakit yang Sama Terdeteksi Shin Tae Yong
Rasmus Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, bukan hanya kali ini saja mengadakan sejumlah demonstrasi dengan membakar Alquran. Para pemimpin Swedia juga mengutuk tindakan Paludan tetapi juga membela kebebasan berbicara di negara mereka.
"Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm hari ini," cuit Perdana Menteri Ulf Kristersson di Twitter pada hari 22 Januari 2023.***
Artikel Terkait
PA 212 Bakal Serbu Kedubes Swedia, Buntut Aksi Rasmus Paludan yang Membakar Al-Quran
MUI Minta Dubes Swedia untuk Indonesia Jelaskan Terkait Aksi Rasmus Paludan Bakar Al-Qur'an
Kasus Pembakaran Alquran di Swedia, HNW Minta Pemerintah Bawa ke Forum OKI
Aksi Pembakaran Alquran, DPR Minta Menlu Panggil Dubes Swedia di Jakarta!
Buntut Swedia Cari Musuh, Giliran Turki Marah Aksi Pembakaran Alquran Oleh Politikus Setempat
Kemlu RI Sebut Pembakaran Al Quran oleh Politisi Swedia Adalah Penistaan Agama
Soroti Aksi Terkutuk Bakar Alquran di Swedia, Imam Shamsi Ali: Itu Penghinaan, Bukan Kebebasan!