HARIANHALUAN.COM - Berbicara soal pesawat yang merupakan transportasi umum jalur udara, bangsa Indonesia sedianya juga bisa membuatnya sendiri.
Ialah N250 Gatot Kaca, pesawat pertama buatan asli Indonesia yang diinisiasi Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang kala itu ia menjabat sebagai Kepala Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) atau yang kini dikenal dengan PT Dirgantara Indonesia.
Rencana pembangunan pesawat N250 Gatot Kaca sebenarnya sudah diungkapkan oleh IPTN sejak tahun 1989 di Paris Air Show dan kemudian mulai dibuat pada tahun 1992.
Baca Juga: Gawat! Susul Aksi di Swedia, Giliran Politisi Belanda Robek dan Bakar Al-Quran
Alasan BJ Habibie menginisiasi pembuatan pesawat itu sendiri karena kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau. Maka ia, berharap dengan hadirnya pesawat terbang agar setiap wilayah di Indonesia dapat saling terkoneksi satu sama lain.
Pesawat N250 Gatot Kaca berukuran relatif kecil karena memang dibuat untuk alat transportasi antar pulau atau kota di Indonesia.
Mulanya pesawat itu dibuat untuk kapasitas 30 penumpang. Namun, pada tahun 1989 desain tersebut diubah menjadi menjadi kapasitas 50 penumpang.
Dilansir Harianhaluan.com dari Institut Teknologi Dirgantara Adisucipto (ITDA), penamaan pesawat tersebut ialah kode N merupakan singkatan dari Nusantara, angka 250 mengacu pada 2 mesin dan 50 mewakili kapasitas pesawat (50 penumpang) dan Gatot Kaca yang merupakan nama yang diberikan oleh presiden kedua RI, Soeharto.
Pesawat N250 Gatot Kaca untuk pertama kalinya mengudara pada tanggal 10 Agustus 1995 di Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara. Untuk mengenangnya tanggal tersebut kemudian diperingati sebagai hari Teknologi Nasional.
Baca Juga: 8 Fakta Pembunuhan Berantai Wowon The Killer, dari Penggandaan Uang hingga Tumbal
Namun sayang, kini pesawat modern karya anak bangsa tersebut harus berakhir di museum. Padahal, N250 Gatot Kaca merupakan satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang menggunakan teknologi fly by wire, yang merupakan teknologi pelengkap paling canggih dikelasnya ketika itu.
Ironinya proses pengerjaan pesawat pertama buatan Indonesia itu tidak dapat dilanjutkan karena keterbatasan dana sebagai dampak adanya krisis moneter (1997) yang melanda Indonesia.
Artikel Terkait
Detik detik Pesawat Yeti Airlines Jatuh Ke Jurang di Nepal, 66 Penumpang Tewas, Begini Kronologinya
Pesawat Komersil Jatuh Masuk Jurang , 67 Orang Dilaporkan Tewas, 37 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Mengerikan! Detik-detik Jatuhnya Pesawat Yeti Airlines Terekam Kamera Penumpang
Kisah Sosok Perekam Detik Detik Kecelakaan Pesawat Nepal Yeti Airlines di Video Live Facebook
Harga Tiket Pesawat Bali-Lombok Mahal, Miris Rute ke Luar Negeri Lebih Murah, DPR: Perlu Penjelasan Rasional