Tetapi hal ini berbeda saat varian Omicron merajalela, dengan 2 dosis Pfizer atau Moderna efektivitas kedua vaksin tersebut menurun dari sekira 65 hingga 70% menjadi hanya sekira 15% dalam 25 minggu setelah melakukan vaksin kedua.
Baca Juga: Bupati Solok Ikuti Video Conference Rakor Inspektur Daerah Seluruh Indonesia
Oleh karena itu, Albert Bourla tidak bisa dikatakan telah melakukan kebohongan pada publik atau dunia.
Lagipula, Bourla bukanlah virologi, dalam riwayat pendidikan yang HarianHaluan.com lansir dari wikipedia, dia adalah seorang veterinarian atau dokter hewan, yang kebetulan menjabat sebagai CEO di perusahaan Pfizer sejak tahun 2019.
CEO adalah sebuah jabatan yang ada di top management perusahaan, sehingga ia memiliki tanggung jawab manajemen untuk membuat berbagai keputusan demi keberlangsungan perusahaan.
Baca Juga: Sosok Lieus Sungkharisma di Mata Prabowo: Sahabat yang Idealis
Kendati pun Bourla mengetahui hal tentang vaksin dan virus, ia tetap tidak akan fasih bila harus menjelaskan kedua hal tersebut.
Pada kesempatan lainnya, Ezra Levant justru melontarkan pertanyaan mengenai orang-orang yang meninggal karena serangan jantung.
Sebuah konsep pertanyaan yang konteksnya saling tidak berkaitan dari pertanyaan dan pernyataan awal Levant (untuk Bourla) mengenai efektivitas dan kemanjuran vaksin Pfizer.
Baca Juga: Komentari Isu Proporsional Tertutup, Ferry Irwandi: Bukan Opini yang Populer
Oleh sebab itu, wajar bila Alber Bourla lebih memilih untuk mempercepat langkahnya menjauhi Ezra Levant dan Avi Yemini.***
Artikel Terkait
Vaksin Pfizer Kurang Efektif Lindungi Anak dari Omicron, Ini Alasannya
Beredar Info Vaksin Pfizer-BioNTech Dapat Menyebabkan Radang Otak, Ini Faktanya
Bos Pfizer Kena Covid-19 Lagi, Ini yang Kedua Kalinya
Diisukan Tak Efektif Tangkal Covid-19, Bos Pfizer Diberondong Pertanyaan Menohok
Albert Bourla Mati Kutu Ketika Ditanya Soal Vaksin Pfizer Tidak Ampuh