Rocky Gerung Singgung Sosok Nauru, Sentil Sri Mulyani Soal Hutang Indonesia

HARIANHALUAN.COM – Rocky Gerung mengkritik Sri Mulyani yang menurutnya memberikan optimis palsu terkait dengan hutang Indonesia.

Sebelumnya Sri Mulyani menyampaikan di pembukaan pembangunan kampus 3 UIN Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timut pada tanggal 22 Januari 2023 bahwa walaupun Indonesia punya Rp7.734 triliunan, tetapi ia optimis pemerintah dapat membayarnya.

Dalam perbincangannya dengan Hersubeno Arief, seorang jurnalis senior, Rocky menanggapi bahwa bila Indonesia terus hutang dengan jumlah yang banyak dan cara yang saat ini dipakai bisa jadi akan bernasib sama dengan Nauru.

Baca Juga: Said Didu vs Stafsus Sri Mulyani 'Perang' di Twitter soal Utang RI, per Desember 2022 Sudah Rp7.733,99 T

Baca Juga: Siapa Willy Aditya, Wakil Rakyat yang Perjuangkan Kuliah Kedokteran untuk Keluarga Miskin?

Baca Juga: Fakta Tentang Sate Padang yang Tak Diketahui Banyak Orang

Rocky Gerung mengkritisi terkait dengan skema pembayaran hutang dengan mengandalkan sumber daya alam karena jumlah SDA itu terbatas.

“...Jadi bayangkan kalau kita andalkan sekedar sumber daya alam itu yang mau dipakai buat bayar hutang dan sumber daya itu bisa hilang,” ungkap Rocky.

Rocky Gerung memberikan gambaran negara Nauru yang dikenal kaya pada tahun 1980-an karena Fosfatnya saat ini menjadi negara miskin karena SDA nya telah hilang.

Baca Juga: Kuasa Hukum Sebut PT. PCN Hutang 106 Miliar Kepada PT.PAR (B69) dan Sedang Dalam Proses PKPU

“Itu negara paling kaya dulu karena disitu ada fosfor (maksudnya fosfat) atau bauksit gitu dan semua dunia datang kesitu buat mengambil bahan mentah. Tapi sekarang negara itu mau dievakuasi karena tambangnya udah habis. Sekarang jadi negara termiskin di dunia dan belum bisa bayar utang”, beber Rocky terkait nasib Nauru saat ini.

Rocky juga mengatakan bahwa klaim Sri Mulyani itu seperti orang yang tidak belajar sejarah ekonomi.

Ia juga menjelaskan Indonesia sebenarnya bisa saja para investor banyak masuk untuk menanam modal disana, tetapi para investor malas karena tahu negara ini tidak bersih secara hukum dan akhirnya sepi investor dan akhirnya memutuskan untuk berutang.

“Tetapi kalau para investor ini tahu,modal kita engga bakal balik karena korupsi ada di indonesia. Kongkalingkong hukum ada disitu. Negara ini tidak bersih secara hukum, maka investor malas untuk menanam modal di kita” pungkasnya.