Kaesang Pangarep Incar Jabatan Eksekutif, Rocky Gerung Sebut Ketagihan Kekuasaan

HARIANHALUAN.COM - Dinasti Politik Presiden Joko Widodo ramai dibicarakan setelah anak bungsunya, Kaesang Pangarep dikabarkan tertarik untuk terjun ke dunia politik.

Ketertarikan Kaesang Pangarep dalam dunia politik ini disampaikan oleh kakak kandungnya Gibran Rakabuming Raka yang menyampaikan adiknya mengincar jabatan eksekutif.

Sehingga dengan keterlibatan Kaesang Pangarep ke dalam dunia politik ini menandakan Presiden Joko Widodo sedang membangun dinasti politik.

Baca Juga: Kaleidoskop Tahun 2022: 7 Peristiwa yang Paling Menyita Perhatian Publik di Indonesia Versi Harian Haluan

Anak pertama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo, Selain itu menantu Presiden Bobby Nasution saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan.

Sedangakan Kaesang sendiri belum pernah terjun langsung dalam dunia politik terutama terlibat dalam pemilihan umum. Kaesang lebih dikenal sebagai pengusaha yang memiliki banyak bisnis terutama di sektor makanan dan minuman.

Dikutip dari akun YouTube Rocky Gerung Official, dalam menanggapi isu dinasti politik Presiden Jokowi ini Rocky Gerung menyebut bahwa dinasti yang sedang dibangun Presiden merupakan bentuk dari ketagihan kekuasaan.

Baca Juga: 9 HP Xiaomi RAM 4 GB Murah dan Terbaru Beserta Spesifikasinya, Ada Redmi Note 11

“Namun sayangnya Presiden Jokowi tidak mampu menunjukan kapasitasnya, misalnya untuk memimpin PDIP atau mengambil alih PSI yang sangat mungkin di design untuk Gibran atau kaesang pada saat itu, sehingga untuk mencapai tujuan tersebut perlu alat politik,” kata Rocky Gerung.

Ia mengungkapkan jika benar Presiden Jokowi akan membangun dinasti politiknya maka pada akhirnya akan dititipkan pada oligarki yang sama. Sebenarnya tidak ada masalah mengenai dinasti politik seseorang karena itu termasuk hak setiap warga negara Indonesia untuk terlibat dalam politik.

Baca Juga: 4 Siklus Menopause yang Wajib Diketahui Wanita

Lebih lanjut Rocky Gerung memberikan anjuran untuk Kaesang dan Gibran untuk saling terbuka terhadap publik. Transparansi sangat penting untuk menghindari asumsi-asumsi publik dan mengembalikan etika politik didalam kebudayaan politik di Indonesia.

“Misalnya terus terang saja jika Gibrang memang ingin maju sebagai Gubernur dan Kaesang akan maju sebagai Wali Kota,” ujarnya.***