Janggal dengan Penanganan Kasus Kematian Anaknya, Ibu Ini Tantang Kapolres Ngada

- Jumat, 27 Januari 2023 | 20:51 WIB
Erik Putra, korban dugaan pembunuhan di Kabupaten Ngada, NTT (Ist)
Erik Putra, korban dugaan pembunuhan di Kabupaten Ngada, NTT (Ist)

Baca Juga: Viral Video Anak Perempuan Meminta Beras ke Tetangga Menimbulkan Berbagai Reaksi Publik

"Walaupun sampai hari ini fisikal forensik tidak berani mengeluarkan hasil, dasarnya apa? Semoga saja tidak ada kebohongan di sini bapak, sehingga fisikal forensik tidak berani untuk mengeluarkan hasil. Apakah motor itu benar lakalantas atau tidak," kata Ernesta.

Ernesta memastikan, kondisi luka parah yang dialami anaknya itu adalah akibat penganiayaan. Apalagi, letak badan jalan dengan tubuh korban saat itu cukup berjarak.

"Dan untuk netizen tahu, letak badan jalan dengan letak tubuh anak saya itu kurang lebih 4 meter. Jadi itu sudah bertolak belakang bapak dengan kondisi tubuh anak saya yang hancur-hancuran lukanya bapak. Dan itu luka penganiayaan bapak," katanya.

Baca Juga: Soal Cawapres 2024, AHY Pasrah: Itu Haknya Mas Anies

Ia juga menyinggung kondisi helm yang dikenakan Erik Putra saat itu yang masih dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan, helm tersebut telah dikembalikan dan diletakkan di atas kubur anaknya, tanpa tahu siapa yang membawanya.

"Helm anak saya baik-baik saja bapak walaupun saya tidak tahu siapa yang mengembalikan helm itu setelah tiga hari anak saya dimakamkan dan helm itu diletakkan di kubur bapak. Hari ini saya juga tidak tahu siapa yang mengembalikan helm itu, apakah helm itu dikembalikan oleh para pelaku, saya tidak tahu," katanya.

Baca Juga: Hasto Bongkar Deal-dealan PBB Merapat ke PDIP

Ernesta juga menyoroti soal peryataan dr. Hasibuan terkait penyebab luka pada tulang hidung Erik Putra sepanjang 3 cm. Dan saat itu, Kapolres Ngada Padmo Arianto juga berada di tempat.

"Luka pada tubuh anak saya, pernyataan dokter autopsi, dr. Hasibuan, luka pada tulang hidung erik putra sepanjang 3 cm itu luka karena kekerasan benda tumpul," katanya.

Baca Juga: Kronologi Mahasiswa UI jadi Tersangka Setelah Tewas Dilindas Mobil Pensiunan Perwira Polisi

"Bapak waktu itu berada dengan saya di ruangan otopsi to? Saya melihat wajah bapak dengan jelas, bapak juga sempat berbicara dengan saya, dan bapak waktu itu walaupun anggotanya bapak sudah pulang tapi bapak tetap menunggu di luar kema, dan bapak minta di saya 'mama bisa saya berdoa untuk Erik Putra', saya kasih waktu untuk bapak berdoa," tegasnya.

Untuk diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 4 Maret 2022 sekitar pukul 00.30 Wita di pinggir Jalan Raya Jurusan Bajawa-Soa, tepatnya di kebun milik Agustinus Meo Do yang beralamat di Desa Tarawali, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada.*

 

Halaman:

Editor: Zahrul Darmawan

Sumber: TikTok, Florespos.net

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X