Mengenal Kain Songket Khas Sumatera Barat, Simbol Masyarakat Minangkabau yang Diklaim Malaysia

HARIANHALUAN.COM - Kain songket adalah jenis tenun tradisional Indonesia yang berasal dari Sumatera. Kerajinan yang satu ini digolongkan dalam keluarga tenunan brokat.

Namun sayangnya, saat ini songket tercatat sebagai warisan budaya dari Malaysia di UNESCO. Kok bisa?

Sebagai informasi, songket ditenun dengan tangan menggunakan benang emas dan perak. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kilau.

Baca Juga: Janggal dengan Penanganan Kasus Kematian Anaknya, Ibu Ini Tantang Kapolres Ngada

Bahan kain yang umum digunakan dalam pembuatan songket yakni meliputi sutra, katun, dan katun sutra.

Songket Minangkabau adalah kain tenun tradisional jenis songket yang berasal dari Minangkabau. Songket telah menjadi identitas budaya dalam tradisi dan simbol masyarakat Minangkabau. 

Sebagaimana diketahui, kain songket digunakan sebagai bahan pakaian maupun bahan pembuatan kerajinan tangan lainnya.

Baca Juga: Walah, Eks Wali Kota Blitar Ini Ternyata Dalang di Balik Skenario Perampokan

Terdapat beragam jenis motif yang beraneka ragam serta memiliki makna dalam setiap motifnya dan telah diwarisi secara turun temurun hingga terpakai dalam acara adat.

Menilik istilah songket, nama tersebut berasal dari bahasa Palembang yakni "songsong" + "teket" yang artinya "songsong" dan "sulam" secara berurutan, hal ini berkaitan atau merujuk pada metode pembuatan tenunan Songket itu sendiri.

Baca Juga: Persiapan Piala AFC 2023, Berikut Daftar Nama 30 Pemain Timnas Indonesia yang Dipanggil Shin Tae Yong

Cara menenun Songket yakni dengan mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas.

Hingga saat ini, Songket Minangkabau di Sumatra Barat masih memiliki beberapa sentra songket yang terkenal yaitu Pandai Sikek, Silungkang, dan Kubang. 

Di antara sentra-sentra songket Minangkabau yang pernah atau masih aktif, sebagai berikut: