HARIANHALUAN.COM - Berdirinya Kota Bukittinggi, Sumatera Barat dan pemberian nama tersebut memiliki sejarah yang diawali dengan adanya sebuah pasar yang berdiri serta dikelola oleh penghulu Nagari Kurai.
Sebagai tujuan wisata, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat juga memiliki sejarah panjang, mulai dari sebelum kedatangan Belanda hingga masa kemerdekaan dan peristiwa Agresi Militer Belanda II.
Kota beriklim sejuk dengan hamparan panorama Gunung Marapi dan Singgalang ini menyimpan banyak cerita panjang tentang sejarah perjalanan bangsa Indonesia hingga kemerdekaan, terutama yang terjadi di Bukittinggi.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Agama atau Kemenag, sejarah pemberian nama Bukittinggi bermula dari salah satu nagari di Luhak Agam yang pada zaman dahulu lebih dikenal dengan sebutan Nagari Kurai.
Orang Minangkabau biasa menyebutnya pakan. Pakan ini hanya buka pada hari Sabtu saja dan lama-kelamaan pengunjung yang datang semakin ramai.
Lalu, pada sumber lainnya menyebutkan bahwa pasar itu diberi nama Bukik Kubangan kabau, lalu terjadi pertemuan adat Suku Kurai yang kemudian mengganti nama menjadi Bukik Nan Tatinggi.
Nama Bukik (Bukit) yang terakhir itulah yang kemudian menjadi Bukittinggi. Sedangkan nama pasar Kurai menjadi Pasar Bukittinggi.
Dikutip dari Langgam.id, dalam buku Tambo Alam Minangkabau tulisan Ibrahim Dt Sanggano Dirajo menyebutkan bahwa keberadaan Nagari Kurai dimulai dari perpindahan penduduk yang berasal dari Pariangan Padang Panjang.
Dari empat gelombang perpindahan penduduk, Nagari Kurai terbentuk dari gelombang kedua yang dalam keberangkatannya terdiri dari empat kelompok.
Selain Nagari Kurai, terdapat tiga nagari lain yang terbentuk dari rombongan tersebut yakni Nagari Canduang, Koto Laweh dan Banuhampu.
Baca Juga: Penting! Kartu Prakerja Gelombang 48 Segera Dibuka, Sebelum Daftar Simak Artikel Berikut
Secara harfiah, nama Bukittinggi memiliki arti bukit yang tinggi, yang mana hal tersebut sesuai dengan wilayah Bukittinggi yang secara geografis berada di area perbukitan.
Setidaknya terdapat 27 buah bukit yang ada di area Nagari Kurai, di antaranya Bukik Tambun Tulang, Bukik Ambacang, Bukik Mandiangin, Bukik Pauh, Bukik Kubangan Kabau, Cubadak Bungkuak, Bukik Upang-Upang, Bukik Malambuang, Bukik Jirek, dan Bukik Sarang Gagak.
Kemudian Bukik Cangang, Bukik Parit, Bukik Nantuang, Bukik Lacir, Bukik Sawah Laweh, Bukik Batarah, Bukik Pungguak, Bukik Jalan Aua nan Pasa, Bukik Sangkak, Bukik Apik, Bukik Pinang nan Sabatang, Bukik Cindai, Bukik Campago, Bukik Gumasik, Bukik Gamuak, Bukik Guguk BuIek, Bukik Paninjauan, dan Bukik Gulimeh.
Artikel Terkait
4 Rekomendasi Paket Wisata Keliling Padang-Bukittinggi Terpopuler buat Aktivitas Gathering, Mulai Rp500 Ribuan
Dijamin Nagih! Ini 5 Kuliner yang Melegenda di Bukittinggi
Rumah Indekos di Birugo Bukittinggi Terbakar, Api Berhasil Dipadamkan Sebelum Menyebar
Pesona 10 Tempat Wisata Bukittinggi Sumbar yang Nggak Kaleng-kaleng, Cocok Buat Healing Bareng Keluarga