HARIANHALUAN.COM - Beberapa waktu lalu, seorang ilmuwan asal Queensland, Australia menemukan kodok berukuran raksasa di sebuah hutan.
Ilmuwan tersebut khawatir jika kodok ini akan muncul lebih banyak dan membuat warga dunia geger.
Baca Juga: Sistem Ekskresi Amfibi (Katak dan Kodok)
Dalam sebuah penelitian, kodok ternyata secara alamiah akan selalu menyesuaikan bentuk tubuhnya dengan kondisi alam di mana ia tinggal.
Kodok raksasa yang ditemukan ini bernama kodok tebu yang tentunya berasal dari Australia.
Bobot tubuh hewan tersebut mencapai 2,7 kg dengan ukuran tubuh 6 kali lebih besar dari kodok biasa. Ukuran kodok tersebut sebesar dimensi bola basket.
Kodok tebu yang dipanggil dengan Toadzilla ini merupakan perpaduan dari kata “kodok” dan “godzilla”.
Profesor Zoology dari Universitas James Cook, Lin Schwarzkopf mengatakan bahwa kehadiran Toadzilla tersebut merupakan sebuah peringatan.
Hal ini berpotensi bahwa akan ditemukannya kodok berukuran sama atau bahkan jauh lebih besar di masa depan.
Menurutnya, kodok tebu tidak memiliki batasan ukuran tubuh seperti burung atau mamalia sehingga mereka bisa tumbuh besar sesuai habitatnya.
Ternyata, kodok raksasa ini dibudidayakan untuk memakan kumbang tebu.
Seorang ahili entomologi bernama Walter Froggatt meminta pihak berwenang untuk tidak membebaskan kodok tersebut karena dapat kebal terhadap musuh.
“Kodok besar itu kebal pada musuhnya. Berkembang biak sepanjang tahun dan dapat menjadi hama yang sama besarnya dengan kelinci atau bahkan kaktus,” jelas Walter.
Namun, pihak dari Australia menilai bahwa mereka akan tetap membawa kodok raksasa tersebut untuk dikembangbiakkan di Australia karena mereka punya kemampuan pertahanan yang tinggi di alam.
Artikel Terkait
Diduga Jadi Kurir Sabu, Kodok Diciduk Polsek Koto Agung
Ejek Wali Kota Surabaya Risma sebagai Kodok Betina, Akun Ini Dipolisikan
Sistem Ekskresi Amfibi (Katak dan Kodok)