HARIANHALUAN.COM- Rasmus Paludan, seorang politisi Denmark-Swedia lagi-lagi melakukan aksi protesnya dengan cara membakar Al Quran.
Pada Jumat, 27 Januari lalu ia lagi-lagi membakar Al Quran di Copenhagen, Denmark.
Rasmus Paludan yang merupakan politisi sayap kanan Denmark kembali membakar salinan Al-Qur'an di dekat masjid dan di luar lokasi Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen.
Rasmus Paludan, yang dikenal karena ekstremisme anti-Islamnya, juga telah melakukan aksi pembakaran tersebut minggu lalu pada 21 Januari dan mengumumkan akan membakar kitab suci umat Islam setiap Jumat sampai Swedia dimasukkan dalam aliansi NATO.
Sebagai informasi lebih lanjut, Paludan, yang juga berprofesi sebagai pengacara ini, gagal mengamankan satu kursi pun dalam pemilihan nasional, regional atau kota melalui partai sayap kanannya yang didirikan di Denmark dan Swedia.
Partainya Rasmus Paludan hanya memperoleh 156 suara dalam pemilihan parlementer 2022 di Swedia.
Menanggapi peristiwa tersebut, Menteri Luar Negeri Denmark, Lokke Rasmussen menyatakan bahwa insiden tersebut tidak akan merusak hubungan baiknya dengan Turki.
Baca Juga: Sosok Pembakar Alquran Rasmus Paludan dan Jejak Rekamnya Usir Imigran Swedia
“Tugas kami sekarang adalah berbicara dengan Turki tentang bagaimana kondisi di Denmark dengan demokrasi terbuka kami, dan bahwa ada perbedaan antara Denmark sebagai sebuah negara dan rakyat Denmark yang juga seperti itu.
“Dengan orang-orang atau individu yang memiliki pandangan yang sangat berbeda dengan cara berdemokrasi negara dan rakyat kami,” kata Menteri Luar Negeri Lokke Rasmussen dikutip dari trtworld, Minggu, 29 Januari 2023.
Buntut pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan, kecaman global mengalir ke Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, masyarakat global mengutuk tindakan Paludan sebagai tindakan yang sangat tidak sopan. Sementara Amerika Serikat menyebutnya "menjijikkan".
Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa pembakaran itu adalah ulah seorang provokator yang mungkin sengaja berusaha membuat jarak antara dua mitra dekat kita (Amerika Serikat) - Turki dan Swedia.
Penodaan Alquran memicu protes keras di dunia khususnya negara Muslim. Turki menyebut Paludan sebagai seorang penipu yang membenci Islam dan mengutuk keras izin yang diberikan oleh pihak berwenang untuk tindakan provokatif seperti yang dilakukan Paludan. ***
Artikel Terkait
Bikin Ribut! Aksi Rasmus Paludan Bakar Alquran saat Demo Dikecam Dunia
Bikin Geram! Aksi Rasmus Paludan Bakar Alquran Dikecam PP SI: Panggil Dubes Swedia, Ini Islamophobia Akut
Sosok Pembakar Alquran Rasmus Paludan dan Jejak Rekamnya Usir Imigran Swedia
PM Swedia Murka Aksi Rasmus Paludan Bakar Alquran: Tindakan yang Tak Sopan! Simpati Saya untuk Semua Muslim
PA 212 Bakal Serbu Kedubes Swedia, Buntut Aksi Rasmus Paludan yang Membakar Al-Quran
MUI Minta Dubes Swedia untuk Indonesia Jelaskan Terkait Aksi Rasmus Paludan Bakar Al-Qur'an
Wadidaw! Ini Toh Pendidikan Terakhir Rasmus Paludan, Politisi yang Sering Bakar Al Quran
Makin Nekat, Rasmus Puludan Bakar Alquran Lagi pada Hari Jumat di Depan Masjid, Ngotot Ngegas Erdogan Salah