Beda Respon Kaesang dan Gibran Soal Aksi Anarkis Oknum Supporter yang Rusak Bus Skuad Persis Solo

HARIANHALUAN.COM - Dunia sepakbola Tanah Air kembali tercoreng akibat ulah supporter. Kali ini, bus miliki kesebelasan Persis Solo mengalami aksi kekerasan usai berlaga melawan Persita Tangerang.

Bus milik skuad Laskar Sambernyawa (julukan Persis Solo) ini mengalami kerusakan setelah diserang oleh beberapa oknum suporter usai laga melawan Persita Tangerang berakhir imbang 0-0.

Dalam foto dan video yang beredar di media sosial, Kerusakan yang cukup parah terlihat pada bagian kaca bus Persis Solo.

Baca Juga: Dicopot dari Ketua DPW PPP DKI, Guruh Tirta Lunggana Langsung Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Beberapa kaca milik bus yang mengangkut skuad pemain Persis Solo pecah akibat tindak kekerasan itu.

Peristiwa tak mengenakan yang dialami oleh tim kebanggaan Kota Solo, Jawa Tengah itu pun kemudian menjadi trending di Twitter dengan lebih dari 7.200 cuitan.

Merespon perisitiwa itu, Kaesang Pangarep sang pemilik klub sepakbola itu menanggapinya dengan santai. Putra kedua Presiden RI Jokowi itu mengaku tidak terlalu memikirkan kerusakan yang terjadi pada bus milik Persis Solo.

Baca Juga: Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark Pakai TikMate, Gak Perlu Punya Aplikasinya Lho!

Bagi Kaesang yang terpenting adalah keselamatan dari para pemain dan tim official klub.

"Gak apa-apa. Nanti beli baru lagi, Yang penting sekarang keselamatan pemain dan official dulu” tulis Kaesang di akun Twitter pribadinya @kaesangp, Sabtu 28 Januari 2023.

Respon berbeda justru ditunjukkan oleh Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Melalui empat cuitannya di Twitter, putra pertama Presiden Jokowi itu lebih menyoroti aksi anarkis yang kerap luput dari pantauan polisi.

“Mohon ijin pak kapolri @ListyoSigitP. Mohon maaf jika saya lancang dan tidak sopan. Kejadian pelemparan terhadap bus pemain @persisofficial akan terus terjadi.

Baca Juga: Demo Protes Bakar Alquran Rasmus Puludan di Kedubes Swedia, Polri Turunkan 200 Personel

Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tidakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan,” cuit Gibran mengawali serangkaian cuitan terkait kasus Persis Solo