Sejumlah Fakta di Balik Geliat Dagang Orang Minang yang Begitu Masif di Tanah Air

- Senin, 30 Januari 2023 | 20:35 WIB
Ilustrasi masyarkat Minang suka berdagang (ist)
Ilustrasi masyarkat Minang suka berdagang (ist)

HARIANHALUAN.COM - Mengapa masyarakat Minang suka berdagang? Inilah salah satu pertanyaan khas yang sering diajukan publik ketika melihat geliat dagang orang-orang Minang yang begitu masif di Indonesia.

Anda tentu akan sangat mudah bertemu orang-orang Minang yang melebarkan sayap bisnisnya, baik di pasar-pasar tradisional, maupun yang menjajak bisnis kuliner dengan masakan khas ala Minang.

Di Nusa Tenggara Timur (NTT), semisal. Anda akan dengan gampang bertemu para perantau asal Mianang - yang lebih akrab disapa orang Padang, yang berdagang hingga mendirikan rumah makan Minang super mewah.

Baca Juga: Keunikan Rumah Gadang yang Tak Pernah Ketinggalan Jadi Ikon Logo Rumah Makan Padang

Tentu di kota-kota lain pun demikian. Jiwa perantau dengan mental survive yang tangguh di tanah rantau, menjadi salah satu alasan orang-orang Minang begitu mudah menguasai pasar dagang tanah air.

Rupanya ekspansi dagang masyarakat Minang tak hanya di dalam negeri. Orang-orang Minang juga banyak yang adu nasib ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura atau Arab Saudi untuk berdagang. Bahkan ada yang hingga ke negara-negara Eropa.

Tradisi berdagang masayarakat Minang sebetulnya hidup dan tumbuh sejak zaman dulu. Tradisi ini bahkan sudah mengakar dalam diri masyarakat Minang, yang membuat mereka cukup mudah beradaptasi dengan dunia dagang.

Merujuk pada catatan Hendra Cipta dalam Faktor Determinan Jiwa Berwirausaha Pedagang Minang Perantauan (2019), yang dikutip Harianhaluan.com, Senin, 30 Januari 2023, tradisi berdagang masyarakat Minang mempunyai korelasi dengan aspek budaya.

Hal ini mengindikasikan bahwa jiwa enterpreneurship itu tumbuh dipengaruhi oleh faktor budaya yang berkembang di masyarkat Minang.

Salah satu aspek budaya tersebut adalah kebiasaan merantau orang Minang yang sudah mendarah daging. Hal inilah yang oleh Hendra, menjadi aspek penting yang mempengaruhi kemampuan bisnis dan perdagangan orang Minang.

Tradisi merantau menjadi prestise bagi orang Minang dan menaikan meningkatkan harga diri seseorang. Biasanya tradisi merantau ini dilakukan ke kota- kota besar di Indonesia, biasanya ke pulau Jawa.

Budaya bagi masyarakat Minang sangat dijunjung tinggi walaupun terdisrupsi oleh budaya asing. Hal ini karena budaya berkorelasi erat dengan aspek religiusitas masyarakat Minang.

Pepamatah Minang mengatakan: “adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah” - yang  artinya adat Minang berdasarkan syariat dan syariat berdasarkan kitab Allah (Al-Qur’an).

Orang Minang juga dikenal sebagai individu yang memegang teguh agama dan tradisi  dimanapun mereka berada.

Halaman:

Editor: Heldi Satria

Sumber: Jurnal Society

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X