Harga Beras Terus Melonjak, Jokowi Siapkan Strategi Ini

- Rabu, 1 Februari 2023 | 21:05 WIB
Ilustrasi foto beras yang akan digelontorkan untuk stabilkan harga beras di pasaran (pertanian.go.id)
Ilustrasi foto beras yang akan digelontorkan untuk stabilkan harga beras di pasaran (pertanian.go.id)

HARIANHALUAN.COM – Kenaikan harga beras yang terus melonjak membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kepada beberapa pihak terkait untuk menjaga stabilitas harga beras.

Perum BULOG sendiri sudah menyiapkan hingga 300 ribu ton beras sebagai salah satu strategi yang nantinya akan disalurkan melalui operasi pasar untuk terus menjaga stabilkan harga beras di pasar.

Selain itu, BULOG juga mempunyai cadangan beras impor, termasuk beras kualitas premium, yang juga siap untuk disalurkan dalam operasi pasar.

Baca Juga: Indonesia Dapat Predikat Negara Paling Dermawan di Dunia 5 Kali Berturut-turut, Cek Daftar Negara Lainnya

Baca Juga: Hore Ancol Bagi-bagi Tiket Gratis, Kuota Terbatas Jangan Sampai Terlewat Ya!

“Ini masalah penyaluran, soal operasi pasar. Mendag itu stabilisasi, saya pelaksananya, Pak Arief itu, Badan Pangan Nasional itu yang ngitung neracanya nanti kebutuhannya berapa,” ujar Dirut Perum BULOG Budi Waseso usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dilansir harianhaluan.com pada Rabu, 1 Januari 2023.

Untuk rincian beras yang akan disalurkan, Dirut Perum BULOG mengatakan rinciannya sebagai berikut.

“Yang sudah siap kita edarkan 315 ribu ton. Itu yang akan segera kita turun-turunkan untuk operasi pasar,” ujarnya.

Sementara itu untuk beras-beras impor dengan kualitas premium, Budi mengatakan bahwa tetap akan menjualnya dengan harga murah.

Baca Juga: Presiden Prancis dan PM Belanda Bersantap di Restoran Indonesia, Dalam Rangka Apa?

Baca Juga: Pencinta Kuliner Wajib Tahu, Nasi Kapau dan Nasi Padang Beda Lho!

“Nanti ini yang kita turunkan ini adalah beras-beras termasuk beras-beras impor yang kualitasnya premium tapi kita tetap menjualnya dengan Rp8.300,” tuturnya.

Budi pun meminta semua pihak, termasuk satuan tugas pangan hingga masyarakat, untuk bersama-sama mengawasi penyaluran beras tersebut agar tidak terjadi penimbunan maupun permainan harga.

“Kalau enggak kan nanti ada penimbunan, penumpukan. Karena sekali lagi ini kan berasnya beras premium, jadi harganya kalau di lapangan mahal, nah padahal kita berharap ini beras tetap dijual murah karena dari BULOG-nya juga berasnya murah,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Nova Anggraini

Sumber: kemendagri.go.id, setkab.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X