HARIANHALUAN.COM - Haji merupakan salah satu dari kelima rukun islam bagi umat muslim. Syarat menjalankan haji ialah wajib bagi yang mampu.
Mampu disini dalam artian, memiliki rezeki yang cukup untuk berangkat dan pulang haji, sehat, dan memiliki waktu yang cukup.
Beberapa hari terakhir ini biaya haji di Indonesia menjadi perbincangan public lantaran biaya haji bisa mencapai Rp98.893.909. Namun, jumlah biaya haji itu masih ada kemungkinan berubah.
Tetapi karena isu biaya haji naik hingga hamper Rp100 juta, beberapa Jemaah kecewa dan membatalkan niatnya untuk berangkat menjalankan rukun islam yang kelima tersebut.
Terkait hal ini pemerintah akan mengkaji lagi dan memperhitungkan aspek keterjangkauan tentang usulan kenaikan ongkos atau Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 2023 akan sebesar Rp69, 1 juta dan sebelumnya Rp39,8 juta per jemaah.
Baca Juga: Paranormal Experience: Hantu di Rumah Raditya Dika Come Back Meneror! Ini Kisahnya yang Bikin Merinding
“Terkait dengan Bipih, pemerintah akan mengkaji lagi dan memperhitungkan aspek keterjangkauan ongkos haji tersebut,” kata Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2023.
Selain itu Warsito memastikan saat ini yang harus difokuskan ialah kesiapan pelaksanaan haji, karena pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama sudah akan dimulai pada 24 Mei 2023 hingga puncak pelaksanaan pada 27 Juni 2023.
“Semua pihak perlu untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi di antara semua pihak yang terlibat agar pelaksanaan ibadah haji Indonesia pada 2023 dapat berjalan tertib, aman dan lancer,” ujar Warsito.
Kemudian Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah-Kementerian Agama, Hilman Latief mengatakan, akan melakukan pengecekan kesiapan akomodasi, catering dan transportasi selama pelaksanaan ibadah haji.
Persiapan haji yang telah dipersiapkan pemerintah di antaranya penyiapan petugas Kesehatan haji, penyiapan sarana dan prasarana. Hal itu dijelaskan oleh Liliek Marhaendo Susilo selaku Kepala Pusat Kesehatan Haji-Kementerian Kesehatan.
Di sektor lain juga, DIrektur Angkutan Udara-Kementerian Perhubungan, Putu Eka Cahyadi juga telah melaporkan kesiapan 13 bandara termasuk Bandara Kertajati beserta pesawatnya untuk mengangkut Jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi. (*)
Artikel Terkait
Kemenag Ungkap Alasan Seleksi Petugas Haji 2023 Gunakan CAT: Lebih Sportif dan Kompetitif
Ini Jurus Kemenag dan Kemenkes Tekan Angka Kematian Jemaah Haji Indonesia
Usul Biaya Haji 2023 Naik, Ini Penjelasan Tegas Kemenag