Dopper Latihan Terberat Kopassus, Bisa Sampai Meregang Nyawa, Militer Negara Lain Tak Berani Coba

- Kamis, 2 Februari 2023 | 14:35 WIB
Podcast Deddy Corbuzier dengan Danjen Kopassus Iwan Setiawan (Gorajuara/ dok: Tangkapan Layar Youtube Deddy Corbuzier)
Podcast Deddy Corbuzier dengan Danjen Kopassus Iwan Setiawan (Gorajuara/ dok: Tangkapan Layar Youtube Deddy Corbuzier)

HARIANHALUAN.COM - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan salah satu pasukan elite TNI yang ada di Indonesia. Kopasus ini biasanya dibentuk untuk sebuah misi yang berat dan cenderung berbahaya.

Pasukan Kopassus Indonesia ini menjadi nomor 3 terkuat di dunia, hal ini dibarengi dengan proses latihan dan kemampuan seorang prajurit kopassus yang sangat luar biasa.

Untuk menjadi seorang pasukan Kopassus harus mampu melewati seleksi dan latihan yang sangat ekstrim dan cukup sadis yang dapat mengancam keselamatan nyawa.

Baca Juga: 5 Situs Download Video TikTok Paling Mudah Selain Pakai Snaptik

Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), Mayjen Iwan Setiawan mengungkapkan latihan terberat yaitu dopper.

Dopper itu adalah melatih keberanian prajurit di mana dia bergerak di bawah tembakan, di praanggapan tembakan musuh,” ucap Iwan dalam Podcast Deddy Corbuzier dikutip Kamis 2 Februari 2023.

Dalam latihan tersebut, prajurit akan bergerak merayap dan ditembak dari jarak yang jauhnya sekitar satu jengkal dari badan.

Dengan begitu, risiko dari latihan ini tinggi. Sampai-sampai negara asing pun tidak berani mencobanya.

“Makanya, negara-negara asing yang datang ke tempat kita tidak ada yang berani satu pun yang ikut latihan. Ini latihan-latihan gila,” sambung Iwan.

Baca Juga: Profil Reza Abdul Jabbar Suami Peggy Melati Sukma, Pengusaha Asal Indonesia yang Bermukim di New Zealand

Dia mengungkapkan bahwa tembakannya itu dipegang oleh prajurit lain dan ribuan peluru akan ditembakkan. Bahkan, pernah terdapat kejadian peluru tersebut mengenai prajurit yang sedang latihan dopper.

Latihan ini bertujuan untuk melatih kepercayaan diri para TNI. Oleh sebab itu, saat prajurit di daerah operasi dan terkena tembak, mereka tetap bisa berani bergerak mengejar musuh.

“Kita tidak siap mati, tapi tidak boleh mati. Makanya gunakan taktik, gunakan perlindungan,” tutup Danjen Kopassus itu.***

Editor: Nova Anggraini

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X