Dapat Dukungan dari 3 Parpol, Pemerhati Politik Sebut Anies Enggak Adil Bagi Lawan-lawannya

HARIANHALUAN.COM – Semakin mulus jalan Anies Baswedan menuju pesta demokrasi 2024 mendatang karena mendapatkan dukungan dari tiga partai yaitu Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Politisi dari NasDem tersebut sudah memenuhi ambang batas 20 persen presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden berkat dukungan yang diberikan ketiga partai politik tersebut sehingga untuk saat ini ia sudah bisa bernafas lega akan diusung sebagai bakal calon presiden.

Tak hanya didukung dari parpol-parpol besar tersebut, seorang pengamat atau pemerhati politik kenamaan, Rocky Gerung, juga menyuarakan dengan lantang bahwa ia yakin pada kemenangan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Baca Juga: Prabowo Nemu Foto Masa Mudanya, Izin Dahulu Sebelum Pakai Malah Dipuji Warganet: Adab Dulu Baru Ilmu

Baca Juga: Harga Beras Terus Melonjak, Jokowi Siapkan Strategi Ini

“Enggak adil bagi lawan-lawan Anies kalau Anies menang 80 persen, kita hanya butuh 51 persen,” ujar Rocky dalam acara di Hotel Atlet Century tersebut.

“Saya bisa bayangin nanti, di 2024, ruangan ini nanti akan dipakai untuk deklarasi kemenangan,” kata Rocky Gerung dalam acara launching KIB (Kuning, Ijo, Biru) bertajuk ‘Anies Baswedan Presiden 2024: Menghadirkan Keadilan Sosial’ di Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.

Pernyataan Rocky Gerung kemudian disambut keriuhan para pendukungnya dalam acara tersebut.

Baca Juga: Indonesia Dapat Predikat Negara Paling Dermawan di Dunia 5 Kali Berturut-turut, Cek Daftar Negara Lainnya

Baca Juga: Hore Ancol Bagi-bagi Tiket Gratis, Kuota Terbatas Jangan Sampai Terlewat Ya!

“Tapi jangan terlalu menang, biar nanti enggak ada yang baper,” sambung Rocky.

Dalam pidatonya itu, Rocky juga sempat menyinggung Anies Baswedan dengan analogi seperti bola salju yang kini terus meluncur dan membesar hingga tak terbendung. Seperti yang diibaratkan dengan situasi politik pada Anies Baswedan saat ini menjelang Pemilu 2024.

“Saya percaya bahwa pertemuan ini adalah konsolidasi ide, konsolidasi masa depan, sehingga dengan demikian ada kepastian bahwa perubahan politik harus terjadi demi memenuhi tuntutan konstitusi,” tuturnya melanjutkan.

Baca Juga: Presiden Prancis dan PM Belanda Bersantap di Restoran Indonesia, Dalam Rangka Apa?