Wajah Baru Jam Gadang Bukittinggi, Seluruh PKL Kenakan Pakaian Adat Minangkabau

- Kamis, 2 Februari 2023 | 18:25 WIB
Pedagang karupuak kuah di Jam Gadang kenakan baju adat dat gerobak cantik
Pedagang karupuak kuah di Jam Gadang kenakan baju adat dat gerobak cantik

HARIANHALUAN.COM - Wali Kota Bukittinnggi, Erman Safar tak henti-hentinya bersolek mempercantik kota wisata itu. Kali ini, penampilan baru terlihat di kawasan Jam Gadang, Bukittinggi.

Di awal tahun 2023 ini, Wali Kota Bukittinggi mengeluarkan kebijakan yang mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Kebijakan itu adalah penetapan seragam bertema adat Minangkabau bagi setiap PKL yang berjualan di kawasan Jam Gadang dan Pasa Ateh Bukittinggi.

"Pedagang yang berjualan di kawasan Jam Gadang, Pasa Ateh dan Jalan Minangkabau, yang perempuan harus menggunakan baju kuruang berwarna Hitam. Untuk yang laki-laki, menggunakan deta, baju taluak balango hitam dan celana batik," ujar Erman Safar.

Baca Juga: Qori Kondang Muzammil Hasballah Akan Pimpin Salat Jumat di Agam, Catat Lokasi dan Tanggalnya

Pantauan, harianhaluan.com di lapangan, Kamis 2 Februari 2023, terlihat 90 persen pedagang telah mengikuti arahan tersebut.

Selain berpakaian adat, para penjaja karupuak kuah yang menjadi paganan ikonik di Jam Gadang tersebut juga terlihat difalitasi gerobak-gerobak unik berbahan kayu oleh Pemko Bukittinggi dan Baznas Kota Bukittinggi.

Penataan tersebut, selain mempercantik Jam Gadang, dengana adanya gerobak dan spot-spot kudapat terpusat tersebut juga membuat kawasan Jam gadang terlihat rapi.

Baca Juga: Dijuluki Egypte Van Andalas, Padang Panjang Jadi Kota Terkecil di Sumatera Barat, Luasnya Cuma Segini!

"Mereka butuh kesejahteraan, penggusuran bukan solusi Pemerintah Kota Bukittinggi, fasilitasi para Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk dapat beraktifitas di Pedestrian Jam Gadang. Beberapa gerobak cantik, diberikan kerjasama Pemko dengan Baznas Bukittinggi," tuturnya.

Selain mempercantik dan menambah daya tarik objek wisata Jam Gadang, ternyata kebijakan tersebut juga diambil untuk menambah kenyamanan pengunjung yang sedang berlibur di Kota Bukittinggi.

"Penataan PKL tidak harus dengan menggusur mereka. Berikan fasilitas yang baik, buat aturan agar tidak menganggu kenyaman pengunjung. Seluruh PKL di area Jam Gadang diwajibkan memakai deta taluak balango hitam dan celana batik. Ini akan menambah nilai jual wisata," kata politisi muda itu.

Baca Juga: Garis Kemiskinan Per Kapita Per Bulan di Sumbar Rp654.194

Tidak hanya pedagang, para petugas Satpol PP yang melakukan pengawasan di objek wisata terpopuler di Sumatera Barat itu juga terlihat mengenakan deta sebagai ciri khas jawara Ranah Minangkabau. (*)

 

Halaman:

Editor: Vesco Davian

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X