HARIANHALUAN.COM - Amerika Serikat tengah melakukan pelacakan terhadap balon pengintai yang terbang di atas Montana, Amerika Serikat. Di mana balon pengintai ini diduga milik Cina.
Pentagon pun menolak menembak balon tersebut karen khawatir membahayakan warga di darat. Balon pengintai ini sempat terlihat di wilayah udara Montana.
Di mana wilayah ini merupakan rumah bagi salah satu dari tiga ladang silo nuklir di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom. Seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya mengatakan balon pengintai terus berada di atas ladang rudal Montana.
Baca Juga: SpaceX Masih Tunggu Izin Ikut Kelola IKN, Bahlil Lahadalia: Pak Sesmen, Bantu Asistensi!
Baca Juga: Kimi Jayanti bongkar kedok culas Garnet Haruni
Baca Juga: 6 HP OPPO Murah RAM Besar 8 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan, Nih Bocoran Speknya!
Meski begitu, ukuran balon pengintai itu juga tidak disebutkan secara rinci. Tetapi bentuknya cukup besar dan sempat diabadikan oleh The Billings Gazette.
Perihal ini pun, Pentagon menolak mengkonfirmasi apakah balon tersebut balon pengintai atau bukan. Pasalnya balon tersebut bukan hanya sekali terlihat di langit AS.
Bahkan Senator Steve Daines dari Montana menulis surat kepada Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang menyatakan bahwa fakta balon ini berada di langit Montana menimbulkan kekhawatiran yang signifikan.
"Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom dan rudal balistik antar benua AS adalah target misi pengumpulan intelijen ini sangat penting untuk menetapkan jalur penerbangan balon ini. Setiap aset keamanan nasional AS yang disusupi dan semua infrastruktur telekomunikasi atau teknologi AS yang digunakan balon mata-mata ini," tulis Daines dalam suratnya, Kamis (2/2/2023).
Baca Juga: India Geser China Sebagai Negara Terpadat di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Baca Juga: Mengerikan! Masyarakat Amerika Serikat Bakal Puasa Makan Telur, Harganya Capai Rp 265 Ribu Selusin
Belum jelas apa yang dilakukan militer AS untuk mencegah balon pengintai itu menghimpun informasi sensitif. Tak diketahui pula apa yang bakal terjadi jika balon ditembak jatuh. Seorang pejabat pertahanan senior AS mengatakan, militer telah menyiapkan jet tempur, termasuk F-22 untuk menembak jatuh balon tersebut. Namun perintah operasi harus datang dari Gedung Putih.
Pejabat pertahanan AS mengaku telah “melibatkan” sejumlah pejabat Cina lewat berbagai saluran dan mengomunikasikan tentang kekhawatiran mereka atas balon pengintai tersebut. Belum ada tanggapan atau komentar dari Pemerintah Cina mengenai tudingan AS bahwa balon pengintai itu merupakan miliknya.
Pada Oktober 2022 lalu, Pentagon telah merilis pernyataan tentang strategi keseluruhannya yang dikenal dengan istilah National Defense Strategy. Di dalamnya, mereka menempatkan Rusia dan Cina sebagai ancaman utama kepentingan nasional AS. “(Cina) menghadirkan tantangan yang paling konsekuensial dan sistemik, sementara Rusia menimbulkan ancaman akut, baik untuk kepentingan nasional AS yang vital di luar negeri maupun di dalam negeri,” demikian bunyi pernyataan di dalam National Defense Strategy yang dirilis 27 Oktober tahun lalu.
Menurut Pentagon, tantangan paling komprehensif serta serius terhadap keamanan nasional AS adalah upaya paksa dan agresif China untuk membentuk kembali kawasan Indo-Pasifik. Beijing pun dinilai berusaha membangun ulang sistem internasional agar sesuai dengan kepentingan dan preferensi otoriternya.
Baca Juga: Al Fateh vs Al Nassr Malam Ini, Akankan Cristiano Ronaldo Cetak Gol Perdana, Ini Ulasannya
Dalam National Defense Strategy, AS menyoroti retorika Cina atas Taiwan sebagai faktor destabilisasi yang berisiko salah perhitungan dan mengancam perdamaian di daerah tersebut. Cina diketahui telah berulang kali menyatakan akan mengambil alih kendali atas Taiwan. Namun Taipei sudah sering pula menegaskan bahwa mereka menolak tunduk pada Beijing.
Sementara ancaman Rusia disebut telah terlihat dari keputusannya menyerang Ukraina. AS menilai agresi Moskow ke negara tersebut “tak beralasan”. “Departemen (Pertahanan AS) akan mendukung pencegahan yang kuat dari agresi Rusia terhadap kepentingan nasional AS yang vital, termasuk perjanjian Sekutu kami,” katanya dalam National Defense Strategy.
AS menekankan perlunya kolaborasi dengan negara-negara sekutu dan mitra lainnya untuk melawan bahaya yang ditimbulkan oleh Cina dan Rusia. Menurut Washington kerja sama semacam itu merupakan “dasar bagi kepentingan keamanan nasional AS”.
Artikel Terkait
Mengerikan! Masyarakat Amerika Serikat Bakal Puasa Makan Telur, Harganya Capai Rp 265 Ribu Selusin
Kunci Jawaban TTS Nomor 2194 Teka-Teki Silang Minggu 8 Januari 2023: Konfederasi Sepak Bola di Amerika Selatan
8 Rumah Makan Padang di Luar Negeri, Tersebar dari Amerika hingga Australia juga Inggris sampai Jepang
Ramai Taggar Passport Bros di TikTok, Ribut Soal Laki-laki Amerika Cari Wanita di Asia karena Alasan Ini
Sering Dipilih untuk HP Gaming, Ini Fakta Chipset Snapdragon, Ternyata Buatan Amerika dan Bikin Boros!