Rocky Gerung Sebut Mobil Listrik Esemka Proyek Simsalabin yang Diimpor Dari Cina

HARIANHALUAN.COM- Rocky Gerung, pengamat politik yang sering dijuluki presiden akal sehat, ikut menyoroti mengenai peluncuran mobil listrik Esemka di IIMS 2023.

Produksi mobil Esemka yang menjadi salah satu rencana program Jokowi pada Pemilu 2014 lalu, dinilai Rocky Gerung hanyalah proyek simsalabin yang diimpor dari Cina.

Pasalnya, menurut Rocky Gerung pabrik untuk produksi mobil listrik Eemka tidak jelas dan tidak adanya aktivitas pabrik selama ini, seolah-olah disembunyikan.

Baca Juga: Simak! Awal Mula dan Sejarah Cagar Budaya Batu Batikam di Tanah Datar

“Bagaimana mungkin orang tidak diperlihatkan prosesnya itu. Jadi itu adalah simsalabin, tiba-tiba diklaim, padahal itu diimpor aja, glondongan dari Cina,” ucap Rocky Gerung dikutip harianhaluan.com dari kanal Youtube pribadinya, Kamis, 3 Februari 2023.

Rocky meyebut bahwa sebenarnya ini adalah proyek perusahaan Cina yang peralatannya di pasok dari Cina, sedangkan Indonesia hanya ikut andil pada perakitan dan produksi pada angin ban.

Menurut Bung Rocky proyek tersebut hanyalah bedak untuk memoles politik Indonesia yang busuk. Sebab Mobil Esemka tersebut akan diklaim sebagai produksi Indonesia yang akan digaungkan oleh buzzer dan iklan.

Meskipun sebetulnya Presiden Jokowi sendiri sudah menyatakan, bahwa dia tidak terkait lagi dengan produksi mobil Esemka, sebab produksi mobil tersebut adalah bisnis.

Baca Juga: Sudah Tau? Ini Makanan Khas Sumbar yang Jarang Disajikan di Rumah Makan Padang

Baca Juga: KPK Periksa Sekjen Relawan Jokpro Terkait Kasus Suap Perkara di MA

“Esemka yang dimaksud oleh Pak Jokowi sudah gagal total, udah jadi ampas, udah jadi barang rongsokan, yang sekarang adalah Esemka pencitraan,” sebut Bung Rocky.

Selain itu, pria yang dianggap kaum intelektual tersebut menilai bahwa produksi dari mobil listrik Esemka itu tidak tepat ditengah daya beli masyarakat menurun.

Sehingga sedikit sekali dari masyarakat yang akan membeli mobil itu. Menurutnya, mobil tersebut hanya menjadi pilihan ketiga dari orang yang sudah punya dua mobil.

Disamping itu dia juga menyampaikan bahwa siklus dari mobil listrik tersebut tidak akan berjalan lama, hanya sekitar 10 tahun. Bahkan lima tahun kedepan akan ditandingi oleh mobil hidrogen.

“Jadi mobil listrik, tetapi itu mobil yang merusak lingkungan. Karena sumber dari listrik itu di-charge melalui energi yang diproduksi dari batu bara,” sebut presiden akal sehat tersebut.***