Keluarga Berpenghasilan Rp3,4 Juta Tergolong Miskin, Pengamat: Memang Kenyataannya Begitu

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 20:20 WIB
Ilustrasi aktivitas pekerjaan (Ist)
Ilustrasi aktivitas pekerjaan (Ist)

Idealnya, pembagian yang bisa dilakukan dengan menghitung biaya kebutuhan rutin, tabungan dan investasi. Bisa pakai skema 60:20:20 tergantung kondisi keuangan.

"60 persen untuk pengeluaran rutin, 20 persen tabungan, 20 persen investasi," kata dia.

Zaman yang terus berkembang juga, tabungan bisa dalam bentuk tabungan biasa atau deposito. Kemudian investasi bisa berbagai bentuk seperti cicil properti, beli saham, beli emas, atau apa saja yang sifatnya bisa menjadikan nilai uang bertumbuh.

Jika disiplin, bisa mengelola dengan baik, ini akan memudahkan juga dalam mengatur keuangan keluarga.

Intinya, agar keuangan tetap stabil, masyarakat harus memilah mendahulukan kebutuhan baru keinginan.

"Lagi-lagi ini kembali ke kondisi keuangan masing-masing, misal, orang ngontrak rumah perbulan Rp1,5 - 2 juta, atau nyicil rumah sederhana Rp2 juta, pilih mana?," ucapnya menutup.

Hal senada juga diungkapkan Pengamat Ekonomi dari UNP, Prof. Yasri Hasyim. Ia menyebut kenaikan batas garis kemiskinan biasa meningkat seiring dari peningkatan harga pakan pokok yang biasa dijadikan dasar. Penetapan batas garis kemiskinan dilakukan berdasarkan hasil penelitian BPS.

"Saat ini terjadi peningkatan inflasi sehingga meningkatkan harga-harga bahan pokok. Oleh sebab itu diharapkan pada masyarakat untuk perlu mengatur keuangan keluarga dengan melihat prioritas atau kebutuhan yang sangat penting," ucapnya.

Selain itu peningkatan inflasi, kata dia masih memungkinkan meningkat di tahun 2023 ini.

"Hal itu karena pengaruh ekonomi global yang saat ini belum membaik dan malah semakin banyak negara yang mengalami krisis ekonomi," tuturnya. ***

Halaman:

Editor: Bhenz Maharajo

Tags

Terkini

X