HARIANHALUAN.COM - Wakil Gubernur Sumbar Andy Djoinaldy mengungkap bahwa akibat penggunaan narkoba, sebanyak 30 hingga 40 orang meninggal dunia di Sumbar.
Pembicaraan terkait narkoba disampaikan Wakil Gubernur Sumbar, Andy Djoinaldy pada saat peluncuran Sumbar Bersinar (Bersih Narkoba) yang diselenggarakan pada Minggu, 5 Februari 2023 di Padang.
Tentang Pedoman Jaksa Agung tentang penyelesaian penanganan perkara tindak pidana penyalahgunaan narkotika melalui rehabilitasi dengan pendekatan keadilan restoratif, Wagub pada klesempatan itu juga menyampaikan kesetujuannya.
"Pengguna narkoba ini jangan langsung dipenjara, tapi masuk ke panti rehabilitasi," ungkap Wagub, seperti kutip dari sumbarprov.go.id.
Menurut Wagub, di dalam lapas resiko pengguna narkoba ikut menjadi pengedar justru lebih tinggi. Hal ini dikarenakan masih terdapat jaringan-jaringan pengedar dan peredaran narkoba yang bahkan beroperasi di dalam lapas.
Menurut Andy Djoinaldy, pengguna narkoba di Sumbar tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan atas saja, melainkan sudah sampai pada menengah ke bawah.
Andy dalam keterangannya menyebut bahwa saat ini kalangan pelajar menjadi target yang perlu diberi sosialisasi agar tidak mudah dipengaruhi untuk menyentuh barang haram tersebut.
"Pelajar ini menjadi sasaran empuk sehingga kolaborasi Polda, BNN, Pemprov, DPRD Sumbar dan organisasi anti narkoba turun ke seluruh sekolah-sekolah dalam menyebarkan dampak buruk dari konsumsi narkoba serta dampak hukum yang akan didapatkan," ujar Andy sebagaimana dikutip Harian Haluan pada 5 Februari 2023.
Sebanyak 85 persen narapidana harus mendekam di balik jeruji besi akibat tersangkut kasus narkoba di Sumbar.'
Hal ini menjadi perhatian Andy Djoulany sebagai Wakil Gubernur Sumbar yang berharap usulan penanganan berupa rehabilitasi bagi mereka yang terjaring kasus narkoba dapat segera dilakukan.
Tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Sumbar diperlukan sebuah formula khusus untuk menekan bahkan membersihkan jumlah pengguna.
Kehadiran Wakil Gubernur Sumbar dalam rangka sebuah acara Sumbar Bersinar yang merupakan hasil inisiasi dari Lembaga Anti Narkoba (LAN).
Tidak hanya didatangi oleh Andy Djoinaldy, acara ini juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib.
Ia mengatakan bahwa penyalahgunaan narkoba bisa memicu pelaku untuk melakukan tindak pidana.
Maka dari itu perlu sebuah penanganan khusus supaya masyarakat tidak dengan mudah terjerat dalam kasus narkoba.
"Awalnya narkoba nanti butuh uang dan mencuri apa yang bisa dijual bahkan berani melakukan tindak pidana," kata Suwirpen Suib dalam keterangannya.
Karena penyalahgunaan narkoba bisa terjadi di segala kalangan, penting sekali bagi Suwirpen Suib untuk mensosialisasikan akan bahaya narkoba ke seluruh kalangan.
"Tidak hanya anak kecil, orang tua bahkan oknum petugas pemberantas narkoba juga terlibat. Ini harus menjadi perhatian serius," imbuhnya.
Untuk menjalankan misi sosialisasi, dibutuhkan adanya tim pemberantasan dan pencegahan serta kerjasama yang kuat dari warga Sumbar.
Seperti yang dikatakan Suwirpen Suib, perlu sekali untuk menindak secara tegas supaya tidak ada lagi yang tersangkut kasus narkoba.***
Sumber: sumbarprov.go.id.