Bak Maling Teriak Maling, Bripka Madih Ternyata Sering Teror Warga di Bekasi

HARIANHALUAN.COM - Viral mengaku diperas rekannya sesama anggota polisi, Bripka Madih ternyata kerap kali melakukan teror kepada warga di daerahnya selama 10 tahun.

Hal itu diakui Nur Asiah, selaku Ketua RW 03 Jatiwarna, Bekasi. Menurut Nur, ternyata anggota Provost Polsek Jatinegara, Bripka Madih yang dalam video viralnya mengaku diperas sesama anggota polisi saat melapor kasus sengketa tanah sering meneror warga.

Atas adanya kejadian tersebut, Madih akhirnya dipanggil Ditreskrimum Polda Metro Jaya, guna memaparkan kronologi sebenarnya dan dikonfrontir dengan pihak lainnya.

Baca Juga: Cara Desain Sertifikat Keren dan Mudah di Canva, Cocok untuk Event Lomba dan Seminar

"Jadi dia meneror warga bukan baru saat ini saja. Kalau di kampung kami, kita diemin saja sebenarnya, nggak pernah kita ladeni," kata Nur menegaskan.

"Nggak berani (protes) karena dia polisi. Dan puncaknya saat ini. Jadi kalau 10 tahun bisa dicek juga. Kalau yang dia sering meneror warga, dalam arti dengan perbuatan-perbuatan dia itu sudah lama banget," tambahnya.

Beberapa bentuk aksi teror yang telah dilakukan pada warga Nur seperti, menghampiri warga, melakukan intimidasi, hingga membuat kerusakan pada fasilitas umum setempat.

Baca Juga: Anies dan AHY Duduk Berdampingan di Konser Dewa 19, Penonton Berebut Tanda Tangan

Kelakuan Bripka Madih yang dirasa sudah melewati batas wajar, menurut Nur adalah ketika anggota Provost tersebut memasang patok di depan rumah warganya.

Dituturkan pula oleh Nur, bahkan anggota Polsek Jatinegara itu tidak segan-segan melakukan aksi teror secara verbal kepada warga.

Warga Jatiwarna, Bekasi juga sempat dibuat tidak dapat melewati jalan di area tersebut, karena Madih pernah memasang tiang yang dialiri oleh arus listrik aktif.

"Contoh, kita masang lampu jalan sama dia dicopot. Orangnya yang masang dimaki-maki. Kemudian yang masang karena ini jalan umum tapi dipasang di depan rumah beliau,

“Nah yang masang akhirnya hampir baku hantam dan kita yang nyelesain. Itu ada dari RW yang sebelumnya," ungkap Nur.

Sebetulnya mediasi antara Bripka Madih dengan warga Jatiwarna, Bekasi telah coba dilakukan sejak tahun 2011.