Imlek dan Cap Go Meh Singkawang Masuk MURI 10 Kali, Kadisporapar Kalbar: Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi

- Senin, 6 Februari 2023 | 14:22 WIB
Remaja puteri Tionghoa pemain Tatung di Cap Go Meh, Singkawang, Minggu, 5 Februari 2023. (Facebook dan YouTube Putera Borneo.)
Remaja puteri Tionghoa pemain Tatung di Cap Go Meh, Singkawang, Minggu, 5 Februari 2023. (Facebook dan YouTube Putera Borneo.)

HARIANHALUAN.COM - Pelaksanaan perayaan Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang hingga saat ini telah mencatatkan sebanyak 10 rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sepanjang sejarah.

Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang, Sumastro mengungkapkan, setidaknya sudah 10 kali meraih rekor MURI selama perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang.

Baca Juga: Inilah Sejarah, Fakta dan Tradisi Cap Go Meh bagi Etnis Tionghoa

"Sepuluh rekor MURI itu di antaranya lampion dan tatung terbanyak, lampion dan kue keranjang terbesar, replika tembok China, gerbang Cap Go Meh terbesar, naga terpanjang dan pembuatan naga terbanyak oleh salah satu kelompok," ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini panitia juga sudah menyiapkan karya yang lain untuk kembali mendapatkan rekor MURI. Sumastro dalam kesempatan tersebut juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada majelis seni budaya dan para ketua paguyuban multietnis dan komite seni teratai.

Baca Juga: Lontong Cap Go Meh jadi Makanan Wajib Penutup Perayaan Tahun Baru Imlek 2023, Beda lho dengan Lontong Biasa!

budayawan dan seniman Kota Singkawang yang telah bersinergi sehingga dapat mengisi pentas seni budaya yang dipusatkan di Stadion Kridasana Singkawang.

Ia menegaskan, perkembangan pandemi Covid-19 di Kota Singkawang saat ini aman terkendali. Bahkan, dalam beberapa minggu terakhir tidak ada warga Kota Singkawang yang terkonfirmasi virus tersebut.

Selain itu, Presiden RI juga telah mencabut PPKM sehingga diharapkan kehidupan dan geliat ekonomi di Kota Singkawang akan semakin baik dan meningkat dari hari ke hari.

"Meski demikian, saya tidak henti-hentinya mengingatkan para pengunjung, pelaku UMKM dan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan besar ini untuk tetap selalu menerapkan protokol kesehatan agar kita semua terhindar dari pandemi Covid-19," tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari mengatakan perayaan Imlek dan Cap Go Meh merupakan kegiatan besar yang bukan hanya agenda daerah, tapi sudah nasional bahkan Internasional.

Sebanyak dua agenda tersebut dinilai dapat membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif di Kalbar.

"Kemarin kita sudah berkoordinasi dengan Dinas pariwisata Singkawang untuk segera mempersiapkan segala sesuatunya terkait dengan agenda ini, bahkan ada usulan dari Kharisma agenda Nusantara yang mudah-mudahan masuk dalam kategori tersebut yang nantinya akan diumumkan oleh Bapak Menparekraf Sandiaga Uno pada 28 Januari," katanya.

Dia berharap, masyarakat Singkawang bisa memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan perekonomian Singkawang dan Kalbar.

Halaman:

Editor: Milna Miana

Sumber: Berkati (Berita Komunitas Tionghoa)

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X