Selain Masalah Gempa Bumi, Pemerintah Turki dan Suriah Ternyata Sedang Alami Kondisi Miris Begini

- Selasa, 7 Februari 2023 | 17:24 WIB
Ilustrasi kondisi ekonomi  (Unsplash by Tyler Prahm)
Ilustrasi kondisi ekonomi (Unsplash by Tyler Prahm)

HARIANHALUAN.COM - Korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Turki dan Suriah tercatat sudah mencapai angka 4.372 orang. Peristiwa ini juga berdampak pada kondisi ekonomi negara.

Setelah gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter mengguncang Turki dan Suriah, kondisi ekonomi negara diketahui ikut merosot menyusul runtuhnya ribuan bangunan di sekitar episentrum.

Pergerakan kondisi ekonomi di negara Turki dan Suriah belum bisa mendapat perhatian penuh lantaran proses evakuasi korban gempa bumi menjadi prioritas.

Meski belum mendapat pernyataan resmi dari pemerintah Turki atau Suriah, turunnya kondisi ekonomi kedua negara setelah gempa bumi bisa dilihat dari pergerakan kurs.

Baca Juga: Heboh Video Penumpang Mesum di KRL, Netizen: Kemarin Juga Ada!

Sebagai salah satu negara strategis di kawasan Timur Tengah, kondisi ekonomi Turki ikut diperhatikan setelah gempa bumi terjadi.

Dipantau harianhaluan.com dari informasi kurs, Per tanggal 7 Februari 2023, 1 USD 18,83 TRY (Turkish Lira) 0,053 USD 1 TRY.

Berdasarkan grafik yang dimunculkan, Turki Lira memang mengalami penurunan terhadap Dolar Amerika, tapi angka masih belum signifikan kenaikannya.

Satu Turki Lira sudah berada di angka 18,83 TRY sejak Januari lalu.

Jika dibandingkan dengan Rupiah Indonesia, kekuatan kondisi ekonomi Turki memang terlihat menurun. Tapi, kurs hari ini justru lebih kuat dibandingkan pada awal Februari 2023.

Baca Juga: Kontribusi Sektor Konsumsi Menurun, Pengamat Undip: Bansos Tidak Cukup

Tercata pada 7 Februari 804,5 IDR setara 1 TRY sebelumnya pada 6 Februari 807,39 IDR setara 1 TRY. Sedangkan pada 1 Februari 791,28 setara 1 TRY.

Mengutip reuters.com, indeks saham Turki jatuh 1,35 persen pada hari Senin saat gempa bumi terjadi.

Penurunan ini juga dipengaruhi tekanan yang kuat dari Dolar Amerika terhadap Turki Lira, kondisi perang Ukraina-Rusia, dan indikasi inflasi dalam negeri.

Halaman:

Editor: Mufrod

Sumber: news.un.org, reuters.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X