HARIANHALUAN.COM – Arab Saudi melalui KSrelief atau Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman memberikan pengoperasian koridor udara dalam rangka menyediakan beragam bantuan bagi para korban gempa Turki dan Suriah.
Bantuan untuk korban gempa Turki dan Suriah ini resmi diarahkan dan diberikan oleh Arab Saudi pada 7 Februari 2023 kemarin.
Dalam SPA (Saudi Press Agency), koridor yang diberikan oleh Arab Saudi tersebut akan berupa bantuan kesehatan, makanan, logistik dan tempat untuk berlindung.
Baca Juga: 6 Kandidat Cawapres Pendamping Anies Baswedan
Pengawas Umum KSrelief sekaligus penasehat dari Royal Court membenarkan pemberian bantuan tersebut.
Dr Abdullah bin Abdulaziz al-Rabeeah mengatakan bantuan itu diberikan atas dasar kepedulian dari Penjaga Dua Masjid Suci dan Putra Mahkota.
Selain itu, Arab Saudi juga memberikan bantuan berupa uang sebesar USD100 juta korban gempa di kedua negara tersebut.
Baca Juga: Ramai Diprotes Warga Karena Berbayar, Lewat Skywalk Kebayoran Lama Kini Telah Gratis
“Pada Hari Selasa, tepatnya 7 Februari 2023, Pemberian USD100 juta resmi diberikan oleh Presiden Emirat yakni Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan kepada mereka yang terkena dampak gempa,” jelas salah satu kantor berita resmi dari Arab Saudi, WAM.
Jumlah uang tersebut akan dibagi ke kedua negara itu sehingga masing-masing mendapatkan USD50 juta.
Komandan operasi gabungan di Kementerian Pertahanan UEA, Mayor Jenderal Saleh al-Ameri menegaskan bahwa 3 pesawat militer telah dikirim ke Turki guna melancarkan proses penyelamatan dan pencarian korban.
Baca Juga: Ladies Merapat! Ternyata Ini Lho Kriteria Wanita Idaman Dikta
“Ada 7 penerbangan yang direncanakan untuk terbang ke negara yang terkena gempa termasuk Damaskus,” ujar Saleh al-Ameri di dalam pernyataannya.***
Artikel Terkait
Imbas Gempa Bumi, Presiden Turki Tetapkan Keadaan Darurat Selama 3 Bulan
Mengapa Gempa di Turki dan Suriah Sangat Parah? Ternyata Ini Alasannya
Update Gempa Turki dan Suriah: Korban Meninggal Dunia Capai 7266 Orang
Update Gempa Turki: Bertahan di Puing Reruntuhan Ibu dan Anak Berusia 6 Bulan Berhasil Diselamatkan
Dosen Unand Berasumsi Gempa Turki adalah Buatan, Netizen Kaitkan dengan HAARP, Kok Bisa?