Kasus Gagal Ginjal Pada Anak Kembali Terjadi, Komisi IX DPR Curiga Ada Faktor Lain

- Rabu, 8 Februari 2023 | 14:46 WIB
Komisi IX DPR RI Imbau Kasus Gagal ginjal akut pada anak yang kembali terjadi di Jakarta (Malza Nurzaini)
Komisi IX DPR RI Imbau Kasus Gagal ginjal akut pada anak yang kembali terjadi di Jakarta (Malza Nurzaini)

HARIANHALUAN.COM - Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak dikabarkan kembali muncul di Jakarta dengan satu kasus meninggal dunia dan satu dalam perawatan di RSCM Jakarta.

Sebelumnya, maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak sempat imbas kepada pemberhentian distribusi beberapa obat sirup yang diduga menyebabkan hal itu terjadi pada Oktober 2022 silam.

Terjadinya kembali kasus gagal ginjal akut pada anak membuat Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena meminta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) segera menemukan penyebab kemunculan kembali kasus gagal ginjal akut tersebut. 

Baca Juga: Produk Alat Kesehatan Indonesia Laris Dibeli Timur Tengah, Raih Pendapatan Rp137 Miliar

Dia mengatakan bahwa hasil uji sampel obat harus segera diungkap oleh otoritas yang bersangkutan mengingat adanya kemunculan faktor lain selain obat.

Menurutnya BPOM, Puslabfor Mabes Polri dan perusahaan swasta harus segera mengadakan pengetesan agar penyebab utama gagal ginjal akut pada anak segera ditemukan.

“Tentunya kami meminta kepada berbagai pihak terkait untuk segera menemukan penyebab kematian gagal ginjal akut pada anak tersebut, apakah karena obat atau faktor yang lain, intinya adalah otoritas penelitian kita BPOM, ada di Puslabfor Mabes Polri, perusahaan swasta, segera bisa mengetes dan menemukan apa yang menjadi penyebab utama dari meninggalnya anak tersebut," kata Melki sebagaimana dikutip Harian Haluan dari Parlementaria.

Baca Juga: Nama Roy Marten Tercatut dalam Perusahaan Tambang Bermasalah di Jambi, Begini Kronologi Kasusnya

Lebih lanjut, Melki mengatakan bahwa kasus ini seharusnya sudah berhenti sejak Oktober dan tidak boleh terjadi lagi jika faktor utamanya adalah obat.

Dirinya juga mengimbau agar BPOM melakukan pengujian obat sebelum bisa beredar di masyarakat luas.

Penyebab lain selain obat harus diwaspadai mengingat kasusnya kembali di Jakarta dengan satu korban meninggal dunia.

Baca Juga: Haluan Digital dan KNPI Berkolaborasi Gelar Seminar Pelatihan Pers Menjadi Content Creator

Oleh karena itu, pengujian obat harus benar-benar dilakukan di samping terus melakukan pengecekan terkait faktor lain yang menyebabkan kasus ini berulang untuk kesekian kali.

"Apakah terkait dengan obat apa mungkin sebab lain? Tentunya ke depan ini harus menjadi pengalaman pertama dan terakhir yang harus kita akhiri adalah di mana semua pengujian obat itu harus betul-betul dilakukan dengan baik sebelum diedarkan," tegasnya.

Halaman:

Editor: Zahrul Darmawan

Sumber: Parlementaria

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X