Kasus Gagal Ginjal Anak Muncul Lagi, DPR Minta Usut Tuntas Penyebabnya

- Rabu, 8 Februari 2023 | 15:15 WIB
Komisi IX DPR RI Imbau Kasus Gagal ginjal akut pada anak yang kembali terjadi di Jakarta (Malza Nurzaini)
Komisi IX DPR RI Imbau Kasus Gagal ginjal akut pada anak yang kembali terjadi di Jakarta (Malza Nurzaini)

HARIANHALUAN.COM - Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak atau GGAPA kembali muncul. Kali ini di Jakarta dengan satu kasus, meninggal dunia dan satu dalam perawatan di RSCM Jakarta.

Merespon hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena meminta BPOM segera menemukan penyebab kemuncul lagi kasus gagal ginjal akut.

“Tentunya kami meminta kepada berbagai pihak terkait untuk segera menemukan penyebab kematian gagal ginjal akut pada anak tersebut, apakah karena obat atau faktor yang lain, intinya adalah otoritas penelitian kita BPOM, ada di Puslabfor Mabes Polri, perusahaan swasta, segera bisa mengetes dan menemukan apa yang menjadi penyebab utama dari meninggalnya anak tersebut," Ungkap Melki yang dikutip dari dpr.go.id.

Baca Juga: OnePlus 11R Meluncur dengan Fast-Charging 100W, Ngecas HP Tak Sampai 30 menit

Melki mengatakan kasus ini seharusnya tidak boleh terjadi lagi. Dia mengingatkan agar BPOM melakukan pengujian obat sebelum beredar di masyarakat.

Ia pun mengatakan Komisi IX menyesalkan terjadinya kejadian gagal ginjal akut pada anak yang baru saja terjadi di DKI Jakarta.

"Terkait dengan kejadian meninggalnya anak di DKI Jakarta yang disebabkan gagal ginjal akut setelah meminum sirop tentu terutama kami dari Komisi IX menyesalkan kejadian kesekian kalinya di tanah air dan berduka kepada keluarga korban atas kejadian tersebut," sambungnya.

Baca Juga: Disebut Terlibat di Perusahaan Tambang Bermasalah, Begini Klarifikasi Roy Marten

Komisi IX DPR juga meminta keseriusan pemerintah terkait GGAPA yang muncul kembali

Dilansir dari dpr.go.id, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyebut munculnya kembali dua kasus GGAPA setelah nihil sejak November 2022 merupakan alarm keras bagi semua pihak.

Beliau menagih keseriusan yang dijanjikan pemerintah untuk menangani kasus ini agar kembali tidak terulang.

Baca Juga: Susi Air Dibakar di Papua, Kapolri Kerahkan Tim Gabungan Ops Damai Cartenz Buru Kelompok Kriminal Bersenjata

Kurniasih menegaskan terlebih satu pasien balita meninggal dunia setelah mengonsumsi salah satu obat sirup penurun panas yang sebelumnya sudah masuk daftar aman dikonsumsi oleh BPOM.

Sementara pasien kedua yang masih dirawat juga memiliki riwayat mengonsumsi obat sirup penurun panas secara mandiri.

Halaman:

Editor: Dwi Reka Barokah

Sumber: DPR RI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X