HARIANHALUAN.COM – Peristiwa gempa Turki terus menjadi sorotan publik, salah satunya adalah kilatan cahaya yang muncul sebelum dan saat terjadinya gempa.
Kilatan cahaya berwarna biru pada gempa Turki terekam dalam video yang beredar di media sosial dan menjadi perbincangan publik.
Mereka berspekulasi kilatan cahaya itu adalah bagian dari HAARP yang menyebabkan terjadinya gempa Turki.
“Wah jangan-jangan di HAARP ya”, komen akun @vivivivere2 pada video yang beredar di Twitter.
Dikutip dari laman University of Alaska Fairbank, HAARP (High-frequency Active Auroral Research Program) merupakan pemancar berfrekuensi tinggi berkekuatan tinggi yang paling mumpuni di dunia untuk mempelajari ionosfer dari Amerika Serikat.
Namun, penggunaan HAARP dispekulasi oleh beberapa ilmuwan telah disalahgunakan.
Baca Juga: Gempa Turki, Wapres: Saatnya Indonesia Balas Kebaikan saat Gempa Aceh
HAARP dapat memodifikasi cuaca, badai, satelit, bahkan hingga gempa bumi karena kecanggihan teknologi itu.
Maka dari itu, banyak yang mengaitkan kilatan cahaya gempa Turki adalah bagian dari penggunaan HAARP.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti kilatan cahaya tersebut berasal dari mana.
Baca Juga: Kenapa Gempa di Turki Sangat Merusak? Begini Penjelasan BMKG
Namun, jika berkaca dari penelitian ilmiah para ilmuwan, fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah dan bukan bagian dari HAARP.
Salah satu yang mendukung persepsi secara ilmiah dibalik kilatan cahaya gempa Turki adalah Daryono, peneliti BMKG.
Artikel Terkait
Dosen Unand Berasumsi Gempa Turki adalah Buatan, Netizen Kaitkan dengan HAARP, Kok Bisa?
Potret Pilu Gempa Turki dan Suriah! Ayah yang Tak Melepas Genggaman Tangan Anaknya
Dampak Gempa Turki dan Suriah, Arab Saudi Salurkan Koridor Udara untuk Seluruh Korban
WNI Korban Gempa Turki Dievakuasi di Wisma Duta Besar Ankara
WNI Asal Bali Menambah Daftar Korban Tewas Gempa Turki, Ini Updatenya