Menguak Kilatan Cahaya pada Gempa Turki, Benarkah Ulah HAARP?

- Rabu, 8 Februari 2023 | 17:49 WIB
Sebelum gempa Turki - Suriah terjadi, burung-burung terbang dengan gelisah di atas pemukiman warga dan bahkan anjing melolong panjang, ini penjelasan ilmiah tentang insting hewan. (Yoriesta Afnenda Ramizal)
Sebelum gempa Turki - Suriah terjadi, burung-burung terbang dengan gelisah di atas pemukiman warga dan bahkan anjing melolong panjang, ini penjelasan ilmiah tentang insting hewan. (Yoriesta Afnenda Ramizal)

HARIANHALUAN.COM – Peristiwa gempa Turki terus menjadi sorotan publik, salah satunya adalah kilatan cahaya yang muncul sebelum dan saat terjadinya gempa.

Kilatan cahaya berwarna biru pada gempa Turki terekam dalam video yang beredar di media sosial dan menjadi perbincangan publik.

Mereka berspekulasi kilatan cahaya itu adalah bagian dari HAARP yang menyebabkan terjadinya gempa Turki.

Baca Juga: KBRI Temukan Satu WNI Asal Bali Dalam Keadaan Meninggal Dunia Tertimbun Reruntuhan Akibat Gempa Turki

“Wah jangan-jangan di HAARP ya”, komen akun @vivivivere2 pada video yang beredar di Twitter.

Dikutip dari laman University of Alaska Fairbank, HAARP (High-frequency Active Auroral Research Program) merupakan pemancar berfrekuensi tinggi berkekuatan tinggi yang paling mumpuni di dunia untuk mempelajari ionosfer dari Amerika Serikat.

Namun, penggunaan HAARP dispekulasi oleh beberapa ilmuwan telah disalahgunakan.

Baca Juga: Gempa Turki, Wapres: Saatnya Indonesia Balas Kebaikan saat Gempa Aceh

HAARP dapat memodifikasi cuaca, badai, satelit, bahkan hingga gempa bumi karena kecanggihan teknologi itu.

Maka dari itu, banyak yang mengaitkan kilatan cahaya gempa Turki adalah bagian dari penggunaan HAARP.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti kilatan cahaya tersebut berasal dari mana.

Baca Juga: Kenapa Gempa di Turki Sangat Merusak? Begini Penjelasan BMKG

Namun, jika berkaca dari penelitian ilmiah para ilmuwan, fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah dan bukan bagian dari HAARP.

Salah satu yang mendukung persepsi secara ilmiah dibalik kilatan cahaya gempa Turki adalah Daryono, peneliti BMKG.

Halaman:

Editor: Mufrod

Sumber: Twitter @DaryonoBMKG, Research Gate, University of Alaska Fairbanks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X