HARIANHALUAN.COM - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Rhenald Kasali bicara terkait masa depan PSSI dan nasib kasus yang menewaskan ratusan nyawa suporter sepak bola.
Rhenald Kasali menilai keadilan dalam Tragedi Kanjuruhana sudah lewat.
Mengapa Rhenald Kasali bilang keadilan kasus Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 sudah lewat.
Baca Juga: Distribusi LPG 3 Kg Dinilai Tak Adil, DPR RI Semprot Kinerja Pertamina: Tertibkan Agen
"Mungkin keadilan ini sudah sedikit lewat. Dahaga yang seharusnya dipenuhi kemarin tidak dipenuhi," ujar Rhenald Kasali pada podcast Abraham Samad SPEAK UP dikutip Harianhaluan.com, Rabu 8 Februari 2023.
Profesor Renald Kasali mengatakan peristiwa Kanjuruhan adalah persoalan yang kompleks.
Menurutnya, budaya sportivitas menjadi salah satu persoalan mendasar di sepak bola Indonesia yang perlu dipupuk dan diperbaiki.
"Bagaimana kita menerima kekalahan adalah kemampuan mengelola emosi. Itu yang disebut budaya sportivitas," ucap Guru Besar UI ini.
Baca Juga: Menguak Kilatan Cahaya pada Gempa Turki, Benarkah Ulah HAARP?
Dalam podcast berduras 30 menit tersebut, Prof Rhenald Kasali juga mengakui ada pihak-pihak yang mencoba memberi tekanan pada proses autopsi korban.
"Pada saat itu tidak ada satupun dokter yang mau mengeluarkan surat mengenai korban. Dokter pun takut seperti ada tekanan," kata Rhenald.
Mantan Ketua KPK dalam perbincangan itu memancing Rhenald lebih dalam untuk berbicara detail calon Ketua PSSI.
Anggota TGIPF ini menekankan pentingnya manajerial dalam sosok Ketua Umum PSSI nanti.
Rhenald mencontohkan bagaimana Jepang membuat perencanaan juara Piala Dunia dalam 100 tahun. Ia membandingkan Jepang yang membuat rencana panjang sejak 1992 sedangkan Indonesia memilih jalan pintas naturalisasi.
Artikel Terkait
Kaleidoskop 2022: Tragedi yang Hebohkan Publik di 2022, dari Eril, Ferdy Sambo Hingga Kanjuruhan Malang
Nestapa Arema FC, Ditolak Sana Sini Gegara Tragedi Kanjuruhan
Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan Dibikin Ekslusif, Pengadilan Kebut Kasus Demi Piala Dunia di Indonesia
Untold Story, Kisah Persebaya di Balik Tragedi Kanjuruhan
TGIPF Kritik Sidang Kanjuruhan: Ada yang Ditutup-tutupi