Mengenal Hindenburg Research, Perusahaan yang Bikin Taipan India Rugi Ribuan Triliun

- Rabu, 8 Februari 2023 | 20:25 WIB
 Gautam Adani. Dok wartaekonomi
Gautam Adani. Dok wartaekonomi

HARIANHALUAN.COM - Taipan asal India, Gautam Adani yang dikenal sebagai orang terkaya di Asia dan termasuk jajaran 10 besar orang terkaya di dunia, sedang mengalami kerugian yang cukup parah.

Pasalnya, per tanggal 5 Februari kemarin, valuasi saham-saham Grup Adani yang diperdagangkan di bursa saham India telah kehilangan sebesar US$133 miliar atau setara dengan Rp1.995 triliun (kurs US$ = Rp15.000).

Hal tersebut tentu berdampak pada berkurangnya harta kekayaan Gautam Adani secara drastis. Penurunan valuasi perusahaan yang berkantor pusat di Ahmedabad, India tersebut bukan tanpa sebab.

Baca Juga: Gempa Bumi Turki Akibatkan Mata Uang Lira Merosot Tajam

Bermula dari tuduhan yang dilayangkan perusahaan riset investasi asal Amerika Serikat. Perusahaan tersebut adalah Hindenburg Research.

Pada tanggal 24 Januari 2023, Hindenburg Research merilis laporan yang berisikan tentang kemungkinan adanya kecurangan di dalam Grup Adani.

Dalam laporan perusahaan riset yang berkantor pusat di New York tersebut, setidaknya ada tiga dugaan kecurangan yang disoroti.

Baca Juga: 4 Buku yang Wajib Kamu Bawa ke Sekolah, Masih Zaman Kah

Pertama, adanya transaksi miliaran dolar yang mencurigakan yang dilakukan Grup Adani dengan kakak dari Gautam Adani, yaitu Vinod Adani. Transaksi tersebut diduga menggunakan perusahaan cangkang.

Kedua, dugaan adanya manipulasi harga saham dan ketiga, dugaan adanya manipulasi dalam pencatatan laporan keuangan Grup Adani.

Hindenburg Research dikenal sebagai perusahaan forensik keuangan yang seringkali merilis laporan terkait dugaan kecurangan khususnya secara finansial perusahan-perusahaan besar di dunia.

Baca Juga: Jauh jauh dari Jepang, Ultraman Bersih bersih Pantai di Bali, Ada Apa Coba

Dikutip Harianhaluan.com dari laman resmi Hindenburg Research, Nate Anderson CFA, CAIA merupakan pendiri dari perusahaan yang didirikan tahun 2017 tersebut.

Perusahaan yang berfokus pada analisis saham, obligasi dan derivatif tersebut mengklaim bahwa Hindenburg merupakan simbol pencari bencana yang dibuat oleh manusia.

Halaman:

Editor: Dwi Reka Barokah

Sumber: Hindenburg Research

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X