HARIANHALUAN.COM - Jumlah korban gempa dahsyat yang mengguncang Turki-Suriah pekan lalu terus bertambah. Korban tewas gempa Turki menembus angka 35.000 jiwa, Senin 13 Februari 2023, saat tim penyelamat mulai menghentikan pencarian korban selamat dan upaya bantuan dialihkan ke ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal.
Seperti dilansir Harianhaluan.com dari AFP, korban tewas gempa Turki dikonfirmasi naik menjadi 35.224 jiwa. Jumlah itu dikarenakan pejabat dan petugas medis setempat mengatakan 31.643 orang telah meninggal di Turki dan 3.581 di Suriah, setelah gempa paling mematikan kelima sejak awal abad ke-21.
PBB mengecam kegagalan untuk mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke daerah-daerah yang dilanda perang di Suriah dan memperingatkan bahwa jumlah korban akan meningkat lebih tinggi, termasuk yang terdampak gempa Turki. Para ahli memperingatkan bahwa harapan untuk menemukan orang hidup semakin redup setiap harinya.
Baca Juga: Briptu Rico Cahyono Tewas Gantung Diri di Pos Polisi, Status WA Ini Jadi Pesan Terakhir
"Saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata ahli anestesi perawat Suriah, Abdelbaset Khalil yang istri dan dua putrinya tewas akibat gempa Turki saat dia sedang bekerja.
Ketika ratusan pasien membanjiri rumah sakitnya di kota Harim di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di perbatasan dengan Turki, dia mengatasi kesedihannya. Ia juga mengungkapkan bahwa hari pertamanya saja berlalu seperti 50 tahun.
Di Kahramanmaras, dekat dengan pusat gempa, 30.000 tenda telah dipasang, 48.000 orang berlindung di sekolah dan 11.500 lainnya di gedung olah raga.
Baca Juga: HP Gaming Rp3 Jutaan Siap Rilis, Ini Spesifikasi dan Fitur Lengkap Poco X5 5G
"Kirim barang apa pun yang Anda bisa karena ada jutaan orang di sini dan mereka semua perlu diberi makan," seru Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu pada Minggu malam.
Sementara ratusan tim penyelamat masih bekerja, upaya telah berakhir di tujuh bagian provinsi, tambahnya.
Di Antakya, tim pembersihan mulai mengevakuasi puing-puing dan mendirikan toilet dasar saat jaringan telepon mulai kembali berfungsi di beberapa bagian kota, kata seorang reporter AFP.
Baca Juga: Bharada E Jalani SIdang Vonis Pemubunuhan Berencana Brigadir J Hari Ini
Kota itu dipatroli oleh polisi dan militer yang kuat yang dikerahkan pihak berwenang untuk mencegah penjarahan menyusul beberapa insiden selama akhir pekan.
Hatice Goz, seorang psikolog sukarelawan di provinsi Hatay, Turki mengatakan, dia telah menerima "rentetan telepon" dari orang tua yang panik mencari anak-anak yang hilang.
Baca Juga: Tegang dengan China, Kapal Induk AS Bermanuver di Laut China Selatan
Artikel Terkait
Aktris Cantik Korea Selatan ini Donasikan 100 Juta Won untuk Anak-Anak Korban Gempa Turki dan Suriah!
Misi Kemanusiaan dari Indonesia Dipercaya Turkiye Atasi Dampak Gempa
Bukan Cuma Bantu Korban Gempa, Ini Misi Penting Tim Kemanusiaan Indonesia untuk Turki
Menlu Retno Marsudi Instruksikan Perintah Penting pada Dubes RI di Turki: Ada Dua Tugas Utama
Bantuan Kemanusiaan RI Gelombang Kedua Tiba di Turki, Bawa Bantuan Logistik 40 Ton
Bikin Haru, Anjing Penyelamat dari Meksiko Mati Tertimpa Reruntuhan Saat Bertugas di Turki