HARIANHALUAN.COM - Israel mengumumkan niatannya untuk membangun hampir 10.000 unit pemukiman dan memulai proses legalisasi sembilan pemukiman terdepan di Tepi Barat, Palestina, yang sebelumnya dianggap ilegal di bawah hukum Israel. Niatan itu pun menuai banyak kecaman.
Lima negara besar Barat termasuk tiga di antaranya pemegang hak veto yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia mengecam niatan Israel tersebut. Kelima negara itu mengaku sangat terganggu atas keputusan teranyar rezim sayap kanan radikal Israel itu.
Baca Juga: Usai Bangun Masjid, Ivan Gunawan Dikabarkan Bangun Sumur Mata Air di Uganda
Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menilai respons Barat atas niatan Israel itu setengah hati dan tidak serius.
“Barat tidak mengutuk tindakan itu. Mereka lebih memilih diksi ‘mengecam’ dan diksi ‘sangat terganggu’. Padahal kita tidak cukup mengecam dan merasa terganggu. Kita harus mengutuk sekeras-kerasnya. Saya melihat respons Barat itu setengah hati dan tidak serius,” kata Fadli dalam keterangan tertulisnya dikutip dari dpr.go.id, Kamis 16 Februari 2023.
Baca Juga: Sah, Erick Thohir Resmi Terpilih Menjadi Ketua Umum PSSI
Fadli berpendapat bahwa komunitas global, termasuk mereka yang memiliki hak veto, secepatnya harus mengambil langkah dan segera mengupayakan untuk menghentikan berbagai pelanggaran Israel termasuk pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat.
“Kutukan komunitas global atas pemukiman ilegal Israel harus diwujudkan dalam aksi nyata. Barat terutama yang memiliki veto harus membuktikan kecaman mereka atas Israel, dengan mengadopsi resolusi aksi nyata Dewan Keamanan PBB. Jika hal itu tidak dilakukan, masa depan perdamaian Palestina dan Israel dipastikan suram,,” jelasnya.
Menurut Fadli, ika hal ini terus dibiarkan, maka Palestina sedang berada di jalan menuju kepunahan dan itu tidak boleh dibiarkan terjadi.
"Pertama, pembicaraan perdamaian mustahil terwujud dan dipastikan kekerasan semakin meruyak. Akibatnya, kawasan akan terus bergolak. Kedua, penyelesaian unilateral akan menjadi pilihan dan ini mengancam ketertiban dunia. Ketiga, Palestina tengah menuju ke kepunahan. Ini jelas tidak boleh terjadi kecuali ada pihak-pihak selain Israel yang menginginkan kepunahan itu,” sebut Politisi Partai Gerindra itu.
Lebih lanjut, Fadli juga menilai koalisi Israel yang berkuasa saat ini sebagai rezim radikal dan provokatif. Dia melihat saat ini rezim Israel bukan mitra dialog yang tepat.
“Alih-alih mendengarkan kritik masyarakat internasional, Menhan Israel malah ingin terus menambah pemukiman ilegal. Ini jelas-jelas menyulut kekerasan, bukan ajakan berdamai,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Resolusi Pro Palestina Disahkan, Fadli Zon Soroti Perlakuan Negara-negara Barat
Fadli Zon Kecam Menteri Keamanan Israel Gegara Kunjungi Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur
Membuat Film Kritis di Israel Tidak Boleh Pakai Uang Negara!
Fadli Zon Heran di Arab Harga Akomodasi Turun, Biaya Haji 2023 Indonesia Mahal Dibanding Malaysia
Sejumlah Negara Kirim Bantuan ke Turki dan Suriah, Israel Salah Satunya?