HARIANHALUAN.COM - Warga kota Pokrovsk, Ukraina dikejutkan dengan hantaman rudal Rusia pada pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Untuk menghadapi masifnya serangan Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali melanjutkan lobi-lobi untuk mendapatkan tambahan amunisi persenjataan.
Gubernur Pokrovsk, Pavlo Kyrylenko mengkonfirmasi 3 warga tewas dan 11 warga terluka karena serangan rudal Rusia yang menghantam apartemen 5 lantai yang terletak di pusat Kota Pokrovsk
Baca Juga: Terbongkar! Ternyata Ini Motif Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online di Depok
Sementara itu, 2 orang masih dicari karena tertimbun dalam reruntuhan gedung apartemen yang rusak parah.
Proses pencarian masih dilanjutkan dan warga yang terdampak serangan tersebut disediakan shelter atau tempat hunian sementara serta makanan dan pakaian oleh pemerintah.
Pokrovsk memiliki populasi sebesar 60,000 jiwa dan lokasinya cukup strategis, dimana hingga saat ini pertempuran sengit antara tentara Rusia dan Ukraina masih berlangsung jelang 1 tahun invasi.
Baca Juga: Tiket Kereta Api Lebaran 2023 Dapat Dipesan 26 Februari, Nih Tipsnya Biar Nggak Kehabisan
Presiden Zelensky masih mengupayakan lobi-lobinya untuk menangkal masifnya serangan baru pasukan Rusia yang belakangan ini kembali menggempur sebagian kota yang sempat direbut kembali oleh militer Ukraina.
Diantaranya, Zelensky telah bertemu Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson. Pihak Swedia menyatakan bahwa mereka akan terus mendukung persenjataan yang nanti dapat membantu pihak Ukraina dalam melawan gempuran Rusia.
Sistem persenjataan itu antara lain adalah peluncur rudal Howitzer, 51 kendaraan perang angkatan darat, dan paket-paket persenjataan lainnya.
Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Para Petualang, Harga Tiket Pesawat Domestik Turun! Ayo Keliling Indonesia
Howitzer adalah senjata peluncur rudal yang dapat meluncurkan 3 rudal sekaligus dan mampu secara langsung mengisi kembali dengan daya penuh meskipun rudal pertama belum mencapai target.
Rencananya, Swedia juga akan memberikan persenjataan anti tank yang disebut Kristersson akan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Ukraina.
Kristersson juga menyatakan bahwa sebagai calon anggota NATO, Swedia berada dalam posisi yang sulit. Meskipun mereka menyatakan bahwa meskipun mereka akan membantu menyuplai pasokan senjata untuk Ukraina, mereka tetap harus berhati-hati dalam mengelola sistem pertahanan mereka sendiri.
Artikel Terkait
Update Perang Rusia vs Ukraina: Serangan Balik Ukraina, 89 Korban Meninggal di Makiivka
Serangan Rudal Rusia Hantam Apartemen di Dnipro Ukraina, 30 Orang Tewas
Menhan Rusia Buka Suara soal Rudal Hantam Apartemen di Dnipro Ukraina
Ledakan Apartemen Ukraina Tewaskan 40 orang, Begini Pernyataan Menteri Pertahanan Rusia
Jepang dan NATO Berjanji akan Bertindak Tegas Terhadap Ancaman Rusia dan China
Sepak Terjang Wagner Organisasi Militer Rusia yang Bikin Ukraina Kalah Besar, Senyap Sampai Dibantah Putin