Dialog seputar demokrasi semu (pseudo democracy), peran dan tantangan pers saat ini, terjadi setelah Menko Polhukam Mahfud MD memaparkan materinya secara virtual di hadapan peserta “Penyegaran dan Pelatihan Ahli Pers Dewan Pers” pada hari kedua, Jumat (20/8).
Oleh: ZUL EFFENDI (Pemimpin Umum Haluan)
Adalah Ketua Dewan Pers M Nuh yang mengaku penasaran dan merasa khawatir betul dengan adanya demokrasi semu. Tiga dari empat pilar demokrasi yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif diduga memicu munculnya demokrasi semu karena adanya kongkalingkong, konspirasi antarpilar.

“Pada pilar eksekutif, legislatif muncul yes fenomena. Apapun yang disampaikan eksekutif, dijawab yes oleh legislatif. Karena apa, karena ada partai koalisi di situ. Partai koalisi yang sangat dominan, maka muncul yes fenomena. Fungsi kontrol hilang. Yang terjadi akhirnya pseudo democracy,” kata Nuh.
Deskripsi tentang demokrasi semu, secara menarik diungkap Hendri CH Bangun, Wakil Ketua Dewan Pers dalam tulisannya “Tantangan Pers 2021”. Secara lugas Hendri menyatakan,”Kita sudah menyaksikan bagaimana pilar-pilar demokrasi saat ini hanya berstempel saja karena telah banyak berpaling pada kepentingan sendiri, kelompok, ataupun kepentingan uang.”