HARIANHALUAN.COM - Chelsea akan bermain di final Piala FA kelima mereka dalam enam musim terakhir melawan Liverpool pada Sabtu (14/05) dan meski mereka hampir mencapai kesuksesan di lapangan, situasi di luar lapangan jauh lebih rumit bagi mereka pada musim 2021-22.
Pemilik Rusia yang memiliki Chelsea cukup lama, Roman Abramovich memutuskan untuk menjual Chelsea tepat sebelum pemerintah Inggris memberlakukan sanksi yang memperumit proses penjualan.
Chelsea terus bermain melalui kekacauan yang disebabkan oleh sanksi ini, memenangkan Piala Dunia Klub FIFA pada bulan Februari dan Piala Super UEFA di awal musim. Mereka juga termasuk di antara tim-tim Liga Inggris yang tampil cukup baik musim ini, mengamankan tempat di empat besar.
Sekarang ketidakpastian seputar kepemilikan Chelsea mulai jelas, berikut ini adalah sosok dari pemilik baru The Blues dan dampaknya pada Abramovich:
Baca Juga: Jelang Chelsea vs Liverpool: Fabinho Absen, Klopp Optimis Bawa The Reds Menangkan FA Cup Musim Ini
1. Siapa pemilik Chelsea?
Sebuah kelompok investor yang dipimpin oleh pemilik sebagian LA Dodgers, Todd Boehly mengambil alih Chelsea dari Abramovich, oligarki Rusia yang menjabat sebagai pemilik klub Liga Inggris itu sejak 2003.
Kesepakatan pengambialihan Chelsea dari Abramovich ke Boehly diharapkan secara resmi disetujui oleh pemerintah Inggris dan Liga Inggris pada akhir Mei. Boehly adalah seorang pengusaha Amerika berusia 46 tahun, yang memiliki kekayaan sekitar 4,5 miliar dollar AS, menurut Forbes.
Dia sangat berpengalaman dalam olahraga profesional AS, terutama karena ia memiliki sebagaian dari tim Major League Baseball, LA Dodgers sebagai anggota konsorsium kepemilikan Guggenheim Baseball Management. Saham pribadinya di klub itu dilaporkan sebesar 20 persen.
Artikel Terkait
Leicester City Siap Saingi Chelsea dalam Perburuan Gleison Bremer