Nikmati 13 Rasa Gelato Suasana Pegunungan di Kawasan Wisata Alam Trawas

- Senin, 20 Desember 2021 | 22:40 WIB
Alas Gelato Cafe di Trawas, Kabupaten Mojokerto, berbalut suasana sejuk khas perbukitan. (Foto: MPI/Lukman Hakim)
Alas Gelato Cafe di Trawas, Kabupaten Mojokerto, berbalut suasana sejuk khas perbukitan. (Foto: MPI/Lukman Hakim)

HARIANHALUAN.COM - Menikmati gelato di tengah pegunungan menjadi tawaran menarik di kawasan wisata alam Trawas, Kabupaten Mojokerto. Biasanya gelato cocok dinikmati di tengah hawa panas.

Baca Juga: Puncak Pinang Awan, Keindahan Alam Nan Eksotik di Solok Selatan

Namun, salah satu pengusaha kuliner gelato ala Italia, Alas Gelato Cafe Alas Trawas mencoba memperkenalkan sensasi menikmati varian es ini di lereng bukit nan sejuk.

Selain menawarkan 13 rasa gelato, suasana cafe yang cozy modern menjadi andalannya. "Dalam seminggu, kami mampu menghabiskan 500 cup. Seluruh bahan otentik tanpa perasa buatan. Misalnya untuk Gelato Ferrero menggunakan cokelat asli Italia," kata Manajer Alas Gelato, Bella Lastanya, Senin (18/12/2021).

Pengunjung bisa memilih rasa gelato premium yang hanya ada di Alas Gelato. Mulai dari Terang Bulan, Teh Tarik, Ijem Ayu, Sinom Alas, Nastar, Cookies n Cream, Gum de Masticare, Ketan Ireng, Cendol, Ferrero, Rujak, Vanilla hingga Pistachio.

Soal harga, mereka menawarkan cup ukuran 2 Oz yang dipatok Rp25 ribu. Ukuran 4 Oz seharga Rp35 ribu bisa memilih dua rasa dan 5 Oz seharga Rp45 ribu bisa mix tiga rasa. Menariknya, sebelum membeli, pengunjung bisa mencoba terlebih dahulu.

"Belum ada cafe yang membuka gelato di sini (Trawas). Makanya kita ingin menjadi pionir. Nantinya Alas Gelato akan mengembangkan produk turunan, seperti avogatto dan cake," kata Bella.

Menariknya lagi, pengunjung bisa menikmati gelato di beragam spot yang disiapkan. Salah satu spot favorit, yakni Terowongan Alas, sebuah terowongan bercahaya sepanjang 200 meter yang diadopsi dari Nabana No Sato Illumination di Jepang.

"Idenya itu dari Jepang. Di Jepang itu kan banyak spot, kayak hutan. Hutan bambu aja jadi cafe atau pohon-pohon Sakura jadi spot foto. Di Jepang, terowongan itu antreannya ribuan orang," kata Bella.

Agar benar-benar menyerupai Nabana No Sato Illumination di Jepang, lampu-lampu di Terowongan Alas diimpor dari China. "Jadi sekarang orang Indonesia enggak usah jauh-jauh ke Jepang, di Alas Trawas aja sudah ada," ucapnya.

Konsep kafe ini, kata dia, berbeda dengan kafe lain. Karena Trawas merupakan lembah dua buah gunung yaitu kaki Gunung Welirang dan Penanggungan. Sehingga cafe ini menonjolkan pemandangan gunung menjulang tinggi dan nuansa hutan alami.

Luas lahan Cafe Alas Trawas mencapai 800 meter persegi. Ada joglo-joglo Instagramable di bawah rindangnya pepohonan. Seolah pengunjung dibawa menuju sebuah pedalaman belantara. Terdapat enam layer spot bisa dinikmati. Mulai lantai paling bawah, hingga mendaki anak tangga dan memilih latar foto paling menarik.

Owner Cafe Alas Trawas, Elvando mengatakan, usaha ini buka perdana pada Agustus 2020 lalu. Sebelumnya, ia menyediakan track down hill bagi pesepeda. Ternyata, para bikers antusias menjadikan Cafe Alas Trawas sebagai jujukan. Pembangunan cafe selanjutnya dikebut secara bertahap.

"Awalnya dulu target kita memfasilitasi orang down hill. Sekarang mulai menengah ke bawah maupun menengah ke atas campur di sini," kata pebisnis muda yang baru memasuki usia 23 tahun tersebut.

Halaman:

Editor: Jefli Bridge

Sumber: Celebrities.id

Tags

Terkini

X