Fakta Fosil Kapal Nabi Nuh, Antara Penemuan Ilmiah Atau Pareidolia

- Minggu, 19 Maret 2023 | 10:35 WIB
Penampakan kapal Nabi Nuh (Pixabay)
Penampakan kapal Nabi Nuh (Pixabay)

HARIANHALUAN.COM - Penemuan fosil kapal Nabi Nuh yang diklaim sejumlah ilmuwan dan peneliti, menarik perhatian banyak pihak.

Apalagi kisah kapal Nabi Nuh yang legendaris ini diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Quran, sehingga berita penemuan fosil kapal Nabi Nuh memiliki daya tarik yang kuat.

Salah satu klaim penemuan fosil kapal Nabi Nuh yang menarik perhatian datang dari Noah's Ark Ministries International (NAMI).

Baca Juga: Wabup Tanah Datar Perkenalkan Produk UMKM di Ajang Business Matching Produk Dalam Negeri di Jakarta

Pada 25 April 2010, Yeung Wing-Cheung, salah satu dari enam anggota NAMI saat konferensi pers Hong Kong mengatakan telah menemukan sisa fosil kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat, Provinsi Agri, sebelah timur laut Turki.

"99,9 persen yakin bahwa struktur kayu ditemukan di ketinggian 12.000 kaki (3.658 meter) dan berusia 4.800 tahun adalah Bahtera Nuh,” kata Yeung Wing-Cheung dikutip Harianhaluan.com dari laman livescience yang diterbitkan pada 28 April 2010.

Nama Gunung Ararat disebutkan dalam Taurat dan Alkitab sebagai tempat terakhir Bahtera Nabi Nuh berhenti setelah mengarungi banjir dahsyat selama 40 hari 40 malam.

Baca Juga: Weekend di Rumah Bikin Gabut? Ini 7 Kegaiatan Positif yang Bisa Kamu Lakukan Agar Tidak Bosan

Hal tersebut membuat banyak peneliti tertarik untuk menelusuri keberadaan bahtera Nabi Nuh di gunung berapi yang tertutup salju puncaknya itu.

Yeung Wing-Cheung dan tim dari NAMI bukan yang pertama mengklaim menemukan fosil kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat.

Sebelumnya, sudah ada lusinan ilmuwan dan orang yang mengklaim telah menemukan fosil kapal Nabi Nuh.

Baca Juga: Resep Susu Goreng Lumer untuk Buka Puasa, Bener-bener se-Crispy Itu

Sekitar 40 tahun lalu, ada Violet M Cummings, seorang penulis beberapa buku tentang Bahtera Nuh, di antaranya "Bahtera Nuh: Fabel atau Fakta?" Melalui buku dan film In Search of Noah’s Ark tahun 1976, dia mengklaim bahwa Bahtera Nuh ditemukan di Gunung Ararat, Turki.

Pada Februari 1993 CBS menayangkan acara primetime dua jam berjudul "Penemuan Luar Biasa Bahtera Nuh."

Pada Maret 2006, ada tim peneliti menemukan formasi batuan di Gunung Ararat yang mungkin menyerupai bahtera besar, hampir tertutup es glasial.

Halaman:

Editor: Nova Anggraini

Sumber: sindonews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X