Fakta dan Dampak Gerhana Bulan
Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari: Proses Terjadi, Jenis, dan Tips Melihatnya
Sebagai fenomena yang dinantikan oleh masyarakat, gerhana bulan memiliki beberapa fakta dan dampak, yakni sebagai berikut.
- Gerhana Bulan Tidak Berdampak pada Kesehatan Manusia
Hingga kini, belum ada bukti ilmiah terkait pengaruh gerhana bulan terhadap kesehatan manusia dan hewan. Masyarakat diperbolehkan melihat gerhana bulan tanpa alat bantu optik karena tidak merusak mata. Hanya saja, perlu hati-hati dalam melangkah karena peristiwa gerhana bulan mengubah cahaya di alam terbuka menjadi gelap.
- Warna Gerhana Bulan Tidak Selalu Merah
Saat gerhana bulan, cahaya matahari akan menghambur ke arah spektrum merah, yang disebut dengan blood moon. Karenanya, bayangan utama bumi tampak kemerahan. Namun, gerhana bulan total tidak selalu terlihat berwarna merah karena bergantung pada kualitas udara di tempat pengamat.
Jika gerhana bulan terjadi ketika kondisi udara bersih atau langit bebas polusi, bayangan bumi yang dimasuki bulan akan tampak merah darah. Namun, jika polusi udara cukup pekat dan terdapat polusi cahaya, bayangan bumi yang dimasuki bulan akan berwarna jingga. Di sisi lain, bintang-bintang yang redup sebagai imbas interferensi cahaya bulan akan terlihat lebih terang.
- Gerhana Bulan Menyebabkan Pasang Surut Air Laut
Pasang surut air laut yang terjadi lebih besar daripada biasanya saat gerhana bulan. Selain itu, gerhana bulan tidak berdampak pada perubahan iklim, seperti udara dingin.
- Jumlah Nyamuk Bertambah Banyak ketika Gerhana Bulan
Penelitian di rawa pesisir Chambers County menunjukkan bahwa nyamuk-nyamuk berspesies Aedes, Anopheles, Culex, dan Psorophora tampak meningkat selama gerhana bulan, lalu menurun saat bulan purnama.
Artikel Terkait
Fenomena Alam yang Terjadi di Bulan Oktober 2021 dari Hari Tanpa Bayangan sampai Hunter’s Full Moon