Sejak sekolah dasar, kita sudah mengetahui bahwa negara kita ini merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Negara Indonesia adalah salah satu pusat keragaman hayati terkaya di dunia. Atas kekayaan sumber daya alam inilah Indonesia disebut sebagai negara mega biodiversity. Artinya, negeri kita ini memiliki banyak keunikan genetiknya, tinggi keragaman jenis spesies, ekosistem, dan spesies endemiknya.
Wilayah Geografis Indonesia
Wilayah Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu daratan dan perairan. Luas daratan Indonesia adalah 1.919.440 km dan luas perairan 3.257.483 km dengan panjang garis pantai 99.093 km. Dilihat dari sisi geologi, Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia, yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur. Dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif. Karena hal tersebut, Indonesia juga sering disebut sebagai The Pacific Ring of Fire. Akibat dari banyaknya gunung berapi, Indonesia menjadi salah satu kawasan yang rawan gempa bumi.
Baca Juga: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis atau Spesies
Pembagian Bioregion di Indonesia
Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, terbentang dari ujung barat di Aceh dan ujung timur di Papua. Bahkan, Indonesia memiliki 3 pembagian waktu, yaitu Waktu Indonesia Timur (WIT), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Barat (WIB). Pembagian tersebut dibagi berdasarkan garis astronomis, yaitu garis bujur.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang pembagian bioregion di Indonesia. Pembagian ini didasarkan dari biogeografi flora dan fauna, yaitu garis Wallace, garis Weber, dan garis Lydekker. Berikut penjelasan ketiga bagian tersebut.
- Garis Wallace (Wallace 1860 dan 1910)
Garis Wallace adalah garis yang memisahkan wilayah geografi fauna (zoogeography) antara daerah Asia (Paparan Sunda) dan Australasia. Ilmuwan yang mengemukakan bernama Alfred Russell Wallace. Dia menyadari adanya perbedaan pengelompokan fauna antara Borneo dan Sulawesi serta antara Bali dan Lombok.
- Garis Weber (1902 dan 1904)
Garis ini mulai dikonfirmasi dengan teori ilmuwan lainnya setelah beberapa puluh tahun, yaitu Antonio Pigafetta. Garis Wallace mengalami penggeseran ke arah timur. Sedangkan, garis Wallace berubah menjadi garis Weber.
Artikel Terkait
Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Pengertian dan Contoh Keanekaragaman Tingkat Genetik
Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis atau Spesies